Fasilitas itu baru saja diresmikan Presiden Joko Widodo, kemarin. Peresmian sekaligus menandakan peluncuran mobil Esemka yang sudah terkatung-katung selama beberapa tahun terakhir. Mobil Esemka pada awalnya ditargetkan meluncur pada Agustus 2016. Namun perusahaan menundanya hingga Agustus 2017 hingga baru terlaksana tahun ini.
Jokowi mengatakan kehadiran mobil Esemka merupakan awal dari efek berantai dari sektor industri komponen otomotif dalam negeri untuk tumbuh. "Kendati Esemka bukan mobil nasional, sebagai produk dalam negeri, tentu kehadirannya memberikan efek penting bagi pergerakan ekonomi," ujarnya.
Untuk pemasaran, Esemka menjalin kerja sama dengan beberapa mitra, salah satunya Unisat Oto Internasional. Perusahaan tersebut memiliki tujuh outlet sales, services, and sparepart (3S) di Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. "Kami menargetkan membangun 100 outlet 3S di seluruh Indonesia," kata Direktur Unisat Oto Internasional, Hady Hartanto. Saat ini perusahaan tengah menjajaki peluang membuka dua outlet di Timor Leste.
Perusahaan juga bekerja sama dengan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah serta Badan Usaha Milik Desa untuk memasarkan kendaraan tersebut. Ketua Umum Komite Nasional Dewan IKM Indonesia, Irwan Wijaya HS, mengatakan potensi di UMKM hingga pertengahan tahun depan diperkirakan mencapai 13 ribu unit. Angka itu didapat dari survei internal pelaku UMKM.