TEMPO.CO, Jakarta -Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berharap pembangunan seluruh seksi Tol Cisumdawu di Jawa Barat dapat tuntas pada 2020.
"Harapan kami semua tuntas pada 2020, sampai ujung akhir tol ini," ujar Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit di Tol Cisumdawu, Kamis, 5 September 2019.
Jika pembangunannya sudah selesai, kata dia, Tol Cisumdawu pasti langsung dioperasikan. Menurut dia, BPJT optimistis, tapi semua tergantung pada kecepatan pembangunan, sehingga pihaknya membutuhkan kerja sama dari para pemilik lahan.
"Kalau secara konstruksi pembangunan tol bisa tuntas dalam setahun," kata dia.
Terkait pembebasan lahan di seksi VI atau ujung akhir Tol Cisumdawu, BPJT yakin pembangunan di seksi VI Tol Cisumdawu itu tidak terlalu sulit karena lahannya milik Perhutani.
Selain itu yang juga penting adalah para kontraktor mampu mengerjakan tol tersebut, sehingga akan didorong terus agar sesuai dengan jadwal yang ditetapkan oleh pemerintah.
Proyek Tol Cisumdawu diperkirakan akan memiliki panjang 60,47 km dengan total seksi mencapai enam. Seksi I dan Seksi II proyek jalan tol ini digarap pemerintah melalui Kementerian PUPR.
Sementara itu komposisi pemangku kepentingan untuk Seksi III hingga VI terdiri dari PT Citra Marga Nusaphala Persada, PT Jasa Sarana, PT Brantas Abipraya, PT PP (Persero), dan PT Waskita Karya Tbk.
Biaya investasi untuk proyek Tol Cisumdawu itu, katanya, diperkirakan sebesar Rp 8,41 trilliun, sedangkan biaya konstruksinya diperkirakan mencapai Rp 5,58 triliun.
Sementara itu biaya pembebasan lahan untuk pembangunan Tol Cisumdawu diperkirakan mencapai Rp4 triliun.
ANTARA