TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan Tol Cileunyi - Sumedang - Dawuan atau Tol Cisumdawu Seksi I dan II bisa fungsional pada Lebaran 2020.
"Lebaran insya Allah bisa fungsional, mudah-mudahan kita dari Cileunyi sampai dengan Sumedang bisa fungsional," ujar Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Bebas Hambatan Cisumdawu Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR Yusrizal Kurniawan di Bandung, Rabu malam, 4 September 2019.
Yusrizal menambahkan bahwa jalan tol Cisumdawu ini sempat dibuka saat Lebaran 2019 hingga bagian terowongan. Rata-rata warga yang melintasi jalan tol tersebut memuji jalan tol Cisumdawu dan mendukung Kementerian PUPR untuk melanjutkan pengerjaan proyek tol itu hingga tuntas.
"Kami ditargetkan oleh Menteri PUPR bahwa Cisumdawu untuk porsi Pemerintah ini harus selesai pada September 2020, baik untuk Seksi I maupun Seksi II," kata Yusrizal.
Proyek Tol Cisumdawu diperkirakan memiliki panjang 60,47 KM dengan total seksi mencapai enam. Seksi I dan Seksi II proyek jalan tol ini digarap oleh pemerintah melalui Kementerian PUPR.
Sementara komposisi pemangku kepentingan untuk Seksi III hingga VI terdiri dari PT Citra Marga Nusaphala Persada, PT Jasa Sarana, PT Brantas Abipraya, PT PP (Persero), dan PT Waskita Karya Tbk.
Yusrizal menegaskan bahwa pembangunan proyek jalan tol itu ditargetkan dapat tuntas pada 2020. Biaya investasi untuk proyek Tol Cisumdawu, katanya, diperkirakan sebesar Rp 8,41 trilliun. Sedangkan biaya konstruksinya diperkirakan mencapai Rp 5,58 triliun. Sementara untuk biaya pembebasan lahan untuk pembangunan Tol Cisumdawu diperkirakan mencapai Rp4 triliun.
Peletakan batu pertama proyek pembangunan Tol Cisumdawu dilaksanakan pada 29 November 2011, dan penandatanganan perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT) itu baru dilakukan pada 22 Februari 2017.
ANTARA