TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo mengatakan BI memiliki tiga industri yang menjadi prioritas pengembangan.
"Kementerian Perindustrian tetapkan ada lima sektor industri dalam peta jalan industri 4.0 Indonesia, di antaranya terkait dengan tekstil, mamin (makanan minuman), otomotif, kimia, dan elektronik. Kami lihat dengan lima komoditi utama ini, BI juga lihat sektor unggulan," kata Dody di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu, 4 September 2019.
Menurut dia, lima industri dipilih jadi prioritas Kemenperin karena sumbangannya terbesar pada PDB, sumbangan terbesar ekspor, dan penyerapan tenaga kerja. BI memilih tiga sektor juga karena melihat hal serupa, ditambah kriteria daya saing pasar global dan juga dorongan membentuk net surplus devisa pada pertumbuhan ekonomi.
"Kami dari lima sektor tadi, lihat tekstil, otomotif, juga dengan alas kaki. Ini tentunya bisa juga kita dorong," kata dia.
Menurut Dody, tiga industri itu akan jadi bahasan dalam Rapat Koordinasi antara Bank Indonesia, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, siang ini. Dari rapat itu, kata dia, nantinya akan disepakati dan diimplementasikan secepatnya untuk perbaikan sektor manufaktur, khususnya di tiga industri unggulan itu.
Kemarin, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan ingin ada perubahan nyata di lima sektor industri prioritas dalam percepatan penerapan peta jalan industri 4.0. Hal ini untuk menghadapi perubahan global yang begitu cepat imbas revolusi industri keempat serta membuka jutaan lapangan kerja.
"Saya ingin langkah-langkah perubahan harus betul-betul nyata di lima sektor industri prioritas yang sudah sering kita bicarakan, yaitu di industri makanan dan minuman, tekstil dan busana, otomotif, kimia, dan elektronik," katanya dalam pengantar rapat terbatas percepatan penerapan peta jalan industri 4.0 di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 3 September 2019.
Jokowi menuturkan, jika pemerintah berkonsentrasi untuk memperbaiki struktur industri nasional maka perekonomian semakin kuat dan mampu meningkatkan produk domestik bruto secara signifikan. Selain itu, hal ini bisa meningkatkan ekspor dan investasi Indonesia serta membuka banyak lapangan pekerjaan.
"Saya harapkan apa yang sudah kita rencanakan, yaitu tambahan lebih dari 10 juta lapangan pekerjaan di 2030, bisa kita ciptakan dengan ini," tuturnya.
Jokowi menjelaskan untuk menjadikan Indonesia sebagai negara industri yang tangguh maka pemerintah harus berani mengeluarkan bermacam terobosan. Terobosan yang perlu dilakukan antara lain perbaikan regulasi, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan membangun ekosistem inovasi industri.
HENDARTYO HANGGI | AHMAD FAIZ