TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Suharto mengatakan bakal meminta industri yang banyak menggunakan komoditas bawang merah untuk menyerap kelebihan produksi. Sebelum itu, Kementerian Perdagangan bakal berkoordinasi terlebih dahulu dengan Kementerian Industri, Direktorat Industri Agro.
"Soal harga bawang merah anjlok kami akan koordinasi dengan Dirjen Industri Agro, kami akan panggil minta Wings dan Indofood untuk menyerap," kata Suhanto kepada awak media di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Selasa 3 September 2019.
Komoditas bawang merah terpantau anjlok hampir dua pekan lamanya. Badan Pusat Statistik (BPS) pun mencatat terjadi deflasi pada sektor bahan makanan sebesae0,19 persen dan memberikan andil ke inflasi Agustus 0,06 persen. Adapun penurunan harga bawang merah itu terjadi di 79 kota.
Menurut catatan BPS, komoditas bawang merah menjadi penyumbang terbesar deflasi di sektor pangan hingga 0,08 persen. Adapun deflasi terjadi karena adanya penurunan harga bawang merah akibat sedang musim panen raya di berbagai sentra produksi bawang merah di Bima, Pati, Nganjuk, dan Brebes.
Suhanto menjelaskan, saat ini Kementerian Perdagangan maupun Kementerian Perindustrian masih mencari tahu bawang merah produksi daerah mana yang siap diserap industri. Dia juga mengatakan berapa jumlah bawang merah yang siap diserap industri tersebut juga masih menunggu hasil pertemuan dengan industri.
"Saya belum tahu berapa jumlahnya, makanya kami akan ketemu dulu dengan industrinya, baru besok kami akan ketemu," kata Suhanto.
Selain itu, kata Suhanto, pemerintah belum memiliki rencana untuk meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) guna menyerap bawang merah. Dia mengatakan, solusi sementara adalah meminta industri yang banyak menggunakan bawang merah untuk menyerap produksi milik petani.
DIAS PRASONGKO