TEMPO.CO, Samarinda – Pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur disambut optimis para ojek online. Salah satunya ialah Rudiansyah, 31 tahun, warga Kota Balikpapan.
“Saya optimis akan ada peningkatan ekonomi. Balikpapan kota yang terdekat dengan lokasi ibu kota, pasti akan ada dampaknya dengan peningkatan jumlah penumpang,” kata Rudi beberapa hari lalu.
Pada 26 Agustus lalu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumumkan ibu kota baru yang paling ideal adalah di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.
Rudi bergabung dengan Grab sejak 2017 lalu. Hingga saat ini, rata-rata per bulan Rudi bisa menghasilkan Rp 6 hingga 7 juta. Dua tahun menjadi Ojol, ia punya dua kisah yang tak bisa dilupakan.
Pertama, saat dikejar aparat, sebab dikira selingkuh dengan istri aparat tersebut yang merupakan penumpangnya. Saat menjemput penumpang, Rudi tidak menggunakan jaket Grab. Sebab saat itu sedang ramai komplain dari angkutan kota.
“Pas saya antar, ada yang mengikuti saya. Di tengah jalan saya dipalang dan ditabrak, sudah mau dipukul untung saya kasih lihat handpone (bukti pesanan penumpang grab),” ungkap Rudi.
Kedua, Rudi yang sudah berpisah dengan sang istri, sempat dekat dengan perempuan yang juga pengemudi GribBike. Sudah dekat sekitar delapan bulan, wanita pujaan justru meninggal dunia.
“Dia sakit, meninggal di Jakarta. Sangat ingat betul pesan dia, saya diminta fokus di Grab saja,” ungkapnya lagi.
Selain Rudi, Yusuf alias Cupe berharap dengan pemindahan ibu kota negara, nantinya penghasilannya bisa bertambah. Saat ini, penghasilan bersih yang ia terima sekitar Rp 6 juta per bulan. Penghasilan itu tidak termasuk dengan biaya angsuran mobil dan kebutuhan sehari-hari. “Jadi itu sudah penghasilan bersih,” kata Cupe.
Terkait pengalaman, Cupe juga punya kisah yang ia ingat selalu. Di mana ia harus berurusan di kantor polisi usai ribut dengan pengemudi transportasi konvensional.
“Tapi kami damai, dan membuat kesepakatan terkait daerah yang bisa kami ambil penumpang dan tidak,” kata Cupe.
Baik Rudi dan Cupe, berharap agar Grab dapat terus memberikan promo kepada pelanggan agar jumlah penumpang terus meningkat. Mereka juga berharap agar sistem bonus terus dipertahankan.
Grab terus memperluas wilayah operasional di Kalimantan Timur. Hadir sejak Juli 2017, Grab kini telah beroperasi di Kota Balikpapan, Samarinda, Bontang, Tenggarong, Sangatta, Berau, dan Penajam Paser Utara.
“Untuk Sangatta, Berau, dan Penajam saat ini dalam proses pendaftaran. Grab ingin hadir di seluruh Indonesia,” kata Balikpapan City Lead Grab Indonesia, Hendrik Banga, di Samarinda, Kamis 29 Agustus 2019 kemarin.
Selain Grab, perusahaan lain yang sudah beroperasi di Kalimantan Timur adalah Gojek. Sebelumya, Chief Public Policy & Government Relations Gojek Group, Shinto Nugroho mengatakan Gojek sudah beroperasi di 205 Kabupaten dan Kota seluruh Indonesia, termasuk di Kalimantan Timur.
SAPRI MAULANA