TEMPO.CO, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal atau BKPM berencana meluncurkan layanan perizinan untuk investasi terintegrasi atau Online Single Submission (OSS) generasi baru 1.1 dalam waktu dekat. Sebelum meluncurkan OSS 1.1, BKPM akan mengadakan uji coba terlebih dahulu.
"Sebelum diluncurkan kami akan lakukan uji coba terlebih dahulu. Besok pada Rabu, 4 September 2019 kami akan undang 60 perusahaan untuk melakukan uji coba," kata Deputi Bidang Pelayanan Penanaman Modal BKPM Husen Maulana di kantornya, Jakarta Selatan, Senin 2 September 2019.
Adapun sebelumnya BKPM mengumumkan bakal meluncurkan OSS generasi baru tersebut pada 21 Agustus 2019. Namun, rencana peluncuran tersebut molor hingga saat ini.
Husen mengatakan molornya peluncuran OSS versi 1.1 karena BKPM melakukan pembangunan sistem dari awal karena desain sistem pada OSS versi sebelumnya dianggap belum berkualitas baik.
Dia menjelaskan sebanyak 60 perusahaan yang didatangkan tersebut berasal dari berbagai jenis sektor usaha. Ia berharap saat uji coba nanti, tak banyak terjadi kesalahan sistem atau eror yang sifatnya utama. Sehingga bisa segera diluncurkan karena perbaikan mayor tidak diperlukan.
"Mudah-mudahan bulan September ini diluncurkan, mudah-mudahan besok kalau ada eror sedikit ya, jadi bisa langsung diperbaiki," kata Husen.
Sementara itu, beberapa fitur baru yang bakal ada dalam OSS 1.1 akan menyesuaikan dengan kebutuhan proses perizinan berusaha, antara lain izin usaha merger. Kemudian, ada juga terkait izin lokasi perairan/izin lokasi di laut, kantor cabang, serta pencabutan berdasarkan likuidasi dan nonlikuidasi.
OSS versi 1.1 juga akan memberikan fitur khusus untuk membantu penerbitan izin usaha mikro dan kecil perorangan. Selain itu, dalam fitur baru OSS 1.1 pelaku usaha juga dapat menentukan mana kegiatan utama dan mana kegiatan penunjangnya.
DIAS PRASONGKO