TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Bidang Pelayanan Penanaman Modal, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Husen Maulana mengatakan investasi baru di lokasi rencana pembangunan ibu kota baru belum terlihat hingga saat ini. Husen mengatakan, hal itu terlihat dari layanan pengajuan izin investasi lewat Online Single Submission (OSS).
"Belum kelihatan kalau minat investor sana lewat OSS. Mungkin kalau di media sudah mulai kelihatan, mungkin ada investor yang tertarik untuk membangun infrastruktur di sana kan," kata Husen kepada sejumlah media ketika ditemui di kantornya, Jakarta Selatan, Senin, 2 September 2019.
Adapun BKPM mencatat hingga triwulan II 2019, terdapat 5 provinsi yang mendapat investasi paling besar baik Penanaman Modal Asing (PMA ) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Kelimanya, yakni Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Banten.
Sebelumnya, sejumlah pihak mengutarakan keinginan mereka untuk ikut berinvestasi membangun ibu kota baru. Misalnya, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT PP Properti Tbk yang tengah membidik proyek pembangunan infrastruktur di lokasi ibu kota baru. Perusahaan memiliki tim internal yang memantau rencana pembangunan ibu kota secara khusus.
Sebelum PP Properti, PT Wijaya Karya Beton atau WIKA Beton telah lebih dahulu mengumumkan rencana berniat terlibat dalam proyek infrastruktur di ibu kota baru. Salah satunya, dengan membangun pabrik baru di Kalimantan Timur.
WIKA Beton saat ini telah memiliki lahan seluas 26 hektare yang siap digunakan sebagai lokasi pabrik. Pabrik tersebut merupakan pabrik dengan jalur putar untuk memproduksi tiang pancang sebanyak 60-100 batang per hari. Adapun untuk membangun pabrik tersebut perseroan telah menyiapkan dana senilai Rp 100 miliar.
Sementara itu, sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumumkan lokasi ibu kota baru yang paling ideal adalah di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Pengumuman tersebut digelar di Istana Negara dan disiarkan langsung lewat platform YouTube.
"Kaltim cenderung minim risiko bencana baik kebakaran hutan maupun gempa, lokasi juga strategis, berada di tengah Indonesia, dekat wilayah kota yang sudah berkembang," kata Jokowi dalam pengumuman pemindahan pusat administrasi di Istana Negara, Senin, 26 Agustus 2019.
DIAS PRASONGKO