TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. memproyeksi aksi korporasi anak usaha, Bank BNI Syariah, tidak terjadi pada tahun ini. Rencananya aksi korporasi Bank BNI Syariah tersebut untuk menambah modal naik kelas menjadi BUKU III.
Dengan sisa tahun yang tinggal empat bulan lagi, Direktur Utama BNI Achmad Baiquni mengatakan, rencana IPO BNI Syariah dipastikan tertunda. Perseroan, kata dia, lebih memilih fokus untuk menyelesaikan konversi induk usaha menjadi BNI Syariah di Aceh sebagai tambahan modal.
"Kami mau fokus penyelesaian migrasi dari induk usaha BNI atas kewajiban Qanun Aceh karena dengan begitu aset yang dimiliki BNI Syariah akan bertambah dan sudah mendekati untuk naik BUKU III," katanya di Jakarta, Jumat 30 Agustus 2019.
Baiquni menuturkan sebagai perseroan induk, BNI menginginkan BNI Syariah untuk dapat bertumbuh lebih kuat lagi.
Sebelumnya, Wakil Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Herry Sidharta mengatakan per Juni kontribusi anak usaha perseroan sudah semakin membaik dengan menyumbang 11,4 persen dari perolehan laba. Angka itu secara year-to-date meningkat dari Desember 2018 yang hanya 8,9 persen.
Menurut Herry sampai akhir tahun ini perseroan pun masih mengharapkan kontribusi anak usaha bertengger pada level digit ganda.
