TEMPO.CO, Jakarta - Dua penyulang terakhir milik PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN di Jayapura, Papua, berhasil diperbaiki yang rusak diduga terdampak aksi demo menolak rasisme terjadi di kota itu. Vice President Public Relations PLN Dwi Suryo Abdullah mengatakan, lokasi penyulang tersebut berada di daerah Merak dan Maleo.
"Tepat pukul 14.00 WIB, keseluruhan penyulang yang berjumlah 40 penyulang telah diperbaiki," kata Dwi melalui keterangan tertulis diterima Jumat, 30 Agustus 2019
Sebagai informasi beban saat ini di Jayapura yakni 62 Megawatt yang berasal dari 40 penyulang.
Selain telah memulihkan penyulang, Dwi mengungkapkan, tim teknis masih melakukan upaya perbaikan untuk satu gardu distribusi yang berada di pelabuhan Jayapura. Selain itu tim ini juga sedang melakukan perbaikan di jaringan tegangan menengah 20 kilo volt yang berlokasi di pelabuhan Jayapura. "Ini demi keandalan kami," ucapnya
Sebelumnya, PLN sudah menerjunkan 50 personil gabungan yang berasal dari Unit Pelaksana Pelayanan Jayapura dan Tim PDKB Jayapura untuk melakukan perbaikan di sejumlah lokasi-lokasi terdampak aksi massa.
PLN sebelumnya sempat memadamkan listrik di Jayapura setelah unjuk rasa kembali terjadi. Massa sempat membakar kantor Telkom dan kantor Majelis Permusyawaratan Rakyat di kota itu.
Kebutuhan listrik sebesar 19 Megawatt di Jayapura tidak bisa dipenuhi PLN lantaran enam penyulang tegangan listrik mengalami kerusakan pada Kamis, 29 Agustus 2019. Keenam penyulang tersebut berada di Merak, Nuri, Mambruk, Kasuary, Rajawali, dan Maleo.
Saat ini PLN memastikan, upaya penormalan terus dilakukan untuk penyulang yang sudah aman atau bebas dari api akan langsung dinyalakan kembali agar pelanggan segera bisa menikmati listrik. Pengecekan seluruh penyulang dilakukan secara ketat demi pengamanan dan kenyamanan pelanggan. PLN akan terus memberikan informasi progress penormalan infrastruktur kelistrikan di Jayapura.