TEMPO.CO, Palembang--Kementerian Pertanian mendorong percepatan pembukaan lahan sawah rawa lebak seluas 200 ribu hektare di Sumatera Selatan paling lambat Oktober 2019. Percepatan diperlukan untuk mengejar target Sumsel sebagai daerah penghasil beras terbesar di Indonesia.
Rencana yang termasuk dalam program Selamatkan Rawa dan Sejaterahkan Petani atau Serasi ini juga untuk menekan angka kebakaran hutan, lahan dan perkebunan. Menteri Pertanian, Amran Sulaiman menerangkan Serasi dirancang untuk menekan kebakaran dengan cara mengolah lahan pertanian dengan alat mesin pertanian. Alat pertanian itu meliputi penggunaan rotavator, eksavator traktor roda 2 dan 4.
Selain itu Serasi dapat meningkatkan kesejahteraan petani yang dulu tanam 1 kali sekarang menjadi tiga kali ini. "Kalau ini berhasil maka ditahun pertama, Sumsel akan mendapatkan pemasukan Rp 14 triliun dari 200.000 hektar itu," kata Amran setelah panen raya perdana padi rawa lebak di desa Tanjung Aur, Jejawi, Ogan Komering Ilir (OKI), Rabu, 28 Agustus 2019.
Saat ini Kementan, sudah mengirimkan 1.700 alat pertanian, dan 118 eksavator dengan nilai total Rp 300-400 miliar. Di acara yang sama, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy menjelaskan, progres hingga 27 Agustus 2019 untuk program Serasi secara nasional, sudah dilakukan SID seluas 167.644 ha dan SP2D111.690 ha dengan nilai Rp 334,7 miliar.
Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumsel menargetkan peningkatan produksi padi sebanyak 1,3 juta ton di tahun 2020. Untuk mencapai target tersebut, Bupati OKI,Iskandar, menyatakan akan mengerahkan segenap jajarannya untuk mengoptimalkan potensi agraris di daerah ini.
OKI memiliki lahan 129 ribu Ha yang bisa dikembangkan menjadi 150 ribu hektare. Dengan peningkatan produksi yang ada, dia optimis bisa capai target 1 juta ton Gabah Kering Giling (GKG).
Ditempat yang sama, Gubernur Sumsel, Herman Deru menginginkan provinsi Sumsel mampu meningkatkan rangking sebagai daerah penghasil pangan. Sumsel, katanya, mampu menyalip tiga provinsi dalam peningkatan produksi pertanian padi dari 8 besar sekarang 5 besar 2021. Melihat potensi 200 ribu Ha ini, dia makin optimis Sumsel bisa menjadi ranking 1 di tahun 2021. "Bagi OKI target 1 juta GKG bukan yang sulit," tutur Herman.
PARLIZA HENDRAWAN