TEMPO.CO, Jakarta - Video yang berisi penolakan bos Taksi Malaysia terhadap keberadaan Gojek di negeri Jiran menjadi viral dalam dua hari terakhir. Dalam video berdurasi 60 detik itu, pendiri Big Blue Taxi, Shamsubahrin Ismail menyatakan Gojek tidak pantas masuk Malaysia karena kondisinya berbeda dengan Indonesia.
Hal ini pun menuai respons dari aplikasi karya anak bangsa. Juru Bicara Gojek menyatakan bahwa Gojek Indonesia berfokus dalam memberikan dampak sosial seluas-luasnya. Ia berharap kontroversi yang ditimbulkan oleh video tersebut akan menemukan solusinya. "Terkait dengan pro dan kontra yang terjadi, pasti ada jalan untuk mencari solusi terbaik buat semua pihak," ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima Tempo, Rabu, 28 Agustus 2019.
Dalam keterangan resmi itu, juru bicara Gojek mengapresiasi keterbukaan pemerintah Malaysia atas peluang yang diberikan untuk dapat beroperasi di Negeri Jiran tersebut. Gojek Indonesia juga selalu mengutamakan kolaborasi dengan pemerintah setempat dan seluruh pemangku kepentingan di mana kami beroperasi, seperti di Indonesia, Thailand, Vietnam, Singapura.
"Melalui teknologi, Gojek ingin membuka peluang adanya penghasilan tambahan, mendukung pengembangan usaha kecil menengah, serta memberikan manfaat luas kepada para mitra dan pengguna di Asia Tenggara."
Adapun isi dari video yang menjadi viral tersebut, Shamsubahrin menyinggung Indonesia atau Jakarta sebagai negara miskin, sehingga Gojek bisa beroperasi. Ia menyamakan Indonesia dengan India, Thailand dan Kamboja.
Shamsubahrin Ismail mengungkapkan, Gojek bisa berkembang di Indonesia karena jalan raya di Indonesia yang terlalu sempit untuk kendaraan. Ia juga menilai Indonesia adalah negara yang kurang maju jika dibandingkan dengan Malaysia yang mempunyai standar yang lebih tinggi hingga bisa membuat Gojek dapat berkembang.
"Kemiskinan di Indonesia terlalu tinggi, gaji tak tinggi. Malaysia tidak bisa seperti itu. Anak muda [Malaysia] bukan akan miskin, tak datang dari keluarga miskin. Kenapa kita mau menjatuhkan marwah mereka sehingga menjadi tukang Gojek," ujarnya dalam video.
EKO WAHYUDI