TEMPO.CO, Jakarta - Pasca pengumuman Kalimantan Timur sebagai lokasi calon ibu kota baru, PT Agung Podomoro Land Tbk dengan proyek superblok Borneo Bay City di Balikpapan dengan konsep waterfront akan menaikkan harga hunian mereka dari promo Rp 700 juta saat ini menjadi Rp 1,70 miliar mulai 1 September 2019.
“Setelah pengumuman [pemindahan ibu kota] itu, kami mengeluarkan promo unit seharga Rp700 juta yang akan berubah menjadi Rp1,70 miliar pada September,” tutur Head of Advertising And Promote Borneo Bay Tri Wijaya kepada Bisnis, Selasa, 27 Agustus 2019.
Tri optimistis penjualan Borneo Bay dengan promo Rp 700 juta setelah pengumuman pemindahan ibu kota ke wilayah Kalimantan Timur akan meningkat. Pasalnya, dia mengklaim bahwa setelah pihaknya mengumumkan promosi tersebut, banyak calon pembeli yang antusias dan berencana membeli unitnya.
Tri menjelaskan bahwa dari tujuh menara yang dikembangkan di Borneo Bay saat ini hanya bersisa 20 persen dari total 1.220 unit.
Sementara itu, Head Division Kalimantan dan Sulawesi PT Sinar Mas Wisesa—anak usaha Grup Sinarmas, Limjan Tambunan mengatakan bahwa peningkatan jumlah permintaan hunian dipastikan akan semakin terlihat hingga tahun depan.
“Saat ini peningkatan permintaan hunian memang masih belum terlihat secara langsung, Kami baru merasakan dampak politis, mungkin tahun 2020 baru terasa,” tuturnya kepada Bisnis.
Limjan mengatakan bahwa sebelum berita rencana pemindahan ibu kota negara mulai mencuat kembali, anak usaha Sinarmas itu telah agresif mengembangkan lahan-lahan di sekitar wilayah Kalimantan Timur yang memiliki potensi pertumbuhan ekonomi. Pihaknya kini tengah membangun proyek kawasan komersial dan permukiman Grand City Balikpapan sejak beberapa tahun belakangan.
Sebelumnya, Marketing Director PT Ciputra Residence Yance Onggo mengungkapkan adanya pengumuman ibu kota baru di Kaltim membawa euforia untuk penjualan proyek properti di daerah itu. Namun, perusahaan tetap harus melihat perencanaan pembangunannya seperti apa terlebih dulu.
“Lokasi kami di Balikpapan kan berdekatan dengan Penajam Paser Utara, tentu euforianya bisa menjadi baik. Jadi, saat ini kami intensifkan persiapan di lapangan dan lain-lain untuk properti kami, apalagi setelah ditetapkan sebagai IKN [ibu kota negara], ini dampaknya akan sangat positif,” ungkapnya kepada Bisnis, Selasa (27/8/2019).
Akan tetapi, kata Yance, jika melihat potensi pasarnya, Ciputra Residence belum memiliki rencana menaikkan harga properti dan lahan proyeknya di Kaltim.
BISNIS