TEMPO.CO, Medan - Di tengah rencana kenaikan iuran dan gaji direksi maupun dewan pengawas BPJS Kesehatan, salah satu rumah sakit di Medan terpaksa mencicil pembayaran gaji sejumlah karyawannya.
Sejumlah karyawan Rumah Sakit Martha Friska Jalan KL Yos Sudarso, Medan, Sumatera Utara kemarin melakukan mogok kerja. Mogok kerja dilakukan sebagai bentuk protes kepada pihak rumah sakit lantaran tunggakan gaji belum juga dikeluarkan.
Para pengunjuk rasa kemarin berkumpul di halaman rumah sakit sambil membawa poster berisikan tuntutan mereka. Mereka menuntut pada pemilik RS Martha Friska agar upah dan gaji segera dibayarkan. "Dan tidak dicicil lagi, tetapi dibayar penuh," kata salah satu karyawan.
Selama lebih dari dua tahun belakangan ini, kata karyawan yang berdemo itu, gaji yang diterima selalu menunggu pencairan klaim dari BPJS Kesehatan. Adapun besar maupun waktu upah diterima pun tak pernah tepat. "Kami minta upah dan gaji kamu dibayar penuh dan tepat waktu," ujar karyawan lainnya.
Soal keterlambatan pembayaran klaim dari BPJS Kesehatan ke sejumlah rumah sakit, tak hanya rumah sakit swasta ataupun pemerintah sudah sering kali dikeluhkan. Yang teranyar disuarakan oleh RSUD Panembahan Senopati Kabupaten Bantul Yogyakarta. Para tenaga medis mulai dokter, perawat hingga karyawan di rumah sakit itu belum mendapat kepastian pembayaran gaji mereka untuk bulan Juli 2019.
“Ada klaim bulan April-Mei di BPJS Kesehatan sebesar Rp 18 miliar yang belum dibayarkan sampai jatuh tempo 31 Juli 2019, sehingga jasa layanan (gaji) tenaga medis sampai karyawan juga belum bisa dibayarkan,” ujar Juru bicara RSUD) Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Siti Rahayuningsih saat dihubungi Kamis 1 Agustus 2019.
RSUD Panembahan Senopati Bantul mengaku tak tahu apa alasan klaim itu belum dibayarkan. Sebab kalau yang dipermasalahkan soal reakreditasi, seperti yang terjadi pada RS Kota Yogya sebelumnya, hal itu sudah dibereskan sejak Oktober 2018 lalu.
Siti menuturkan, tertunggaknya pembayaran klaim oleh BPJS itu yang jelas sangat mempengaruhi operasional rumah sakit. Rumah sakit tersebut merasa tertatih-tatih ketika dipaksa harus menggunakan dana cadangan dan tak bisa mengandalkan klaim dari pasien umum.