TEMPO.CO, Jakarta - Selama semester I-2019, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Sumatera Utara (Sumut) tumbuh 12,18 persen dibandingkan periode yang sama tahun seubelumnya.
"Ada laporan kunjungan wisatawan mancanegara naik terus hingga Agustus, meski belum sesuai harapan, " ujar Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Sumut, Sholahuddin di Medan, Senin 26 Agustus 2019.
Pada semester I 2019, jumlah wisman Sumut tercatat sebanyak 122.300 orang, sementara pada periode sama 2018 baru 103.044 wisatawan. "Meski naik, namun diperkirakan tidak terlalu tinggi karena banyak faktor seperti perekonomian global yang terganggu, " kata Sholahuddin.
Dia menjelaskan, destinasi wisata prioritas Danau Toba yang sedang dalam pembenahan pemerintah belum berdampak positif secara langsung pada 2019."Perlu dorongan terus agar jumlah wisatawan mancanegara naik signifikan," Sholahuddin menambahkan.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi menyebutkan, berdasarkan data, peningkatan wisatawan mancanegara masih didorong oleh kenaikan kunjungan dari negara - negara di ASEAN. Malaysia masih menjadi penyumbang wisman terbesar dengan jumlah 55.813 orang di semester I. Kemudian disusul Singapura yang sebanyak 7.577 wisatawan.
"Meski kedatangan dari kedua negara di semester I menurun, tetapi kedua negera tetap menjadi pemasok terbesar wisatawan ke Sumut, " ujar Syech.
Sebelumnya, untuk memercepat pengembangan destinasi super prioritas Danau Toba di Sumatera Utara, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyebut dana yang dibutuhkan mencapai Rp 1 triliun. Namun, dana tersebut tidak dari pemerintah saja, melainkan juga dari swasta yang ikut berkontribusi, seperti Grab Indonesia.
"Danau Toba itu tadi dihitung, saya dapat laporan kira-kira hampir Rp 1 triliun untuk infrastrukturnya, juga untuk tempat yang dikunjungin, spot-spotnya," kata Luhut di Kantornya Kemenko Maritim, Jakarta Pusat, Selasa 13 Agustus 2019.
Luhut juga menjelaskan dana sebesar itu akan digunakan untuk membangun infrastruktur penunjang pariwisata seperti sarana transportasi agar memudahkan wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara yang akan berkunjung di Danau Toba. Adapun Grab Indonesia akan mengadakan pelatihan khusus bagi mitra pengemudi yang beroperasi di sekitar destinasi super prioritas Danau Toba. "Tentu ada investasi infrastruktur dia (Grab) juga dong, dan pelatihan supir. Kan dia investasi," ujar Luhut.
ANTARA | EKO WAHYUDI