TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan ada lima sumber pertumbuhan ekonomi baru bagi Indonesia di masa depan.
"Pertama adalah infrastruktur, baik primer, sekunder, dan tersier," ujar Perry di Menara Kamar Dagang dan Industri Indonesia, Jakarta, Senin, 26 Agustus 2019. Ia mengatakan infrastruktur dapat mendorong kawasan industri dan kawasan pariwisata. Sehingga ia menyebut pemerintah bisa menyokong sektor tersebut dan menarik partisipasi dunia usaha, baik besar, menengah, atau kecil.
Sumber pertumbuhan ekonomi yang kedua, ujar Perry, adalah industri manufaktur. Karena itu, ia menyebut perlunya ada peningkatan investasi di industri ini. Adapun bidang yang bisa digeluti, anatra lain otomotif, garmen, makanan dan minuman, serta elektronik. Selain adanya investasi, hal yang perlu dilakukan adalah hilirisasi di berbagai daerah di Indonesia.
Berikutnya, kata Perry, sumber pertumbuhan lainnya adalah sektor pariwisata. Apalagi, saat ini Presiden sudah mengumumkan sejumlah wilayah yang akan diprioritaskan, seperti Yogyakarta, Labuan Bajo, Mandalika, Toba, dan Likupang. "Itu akan dikembangkan dan perlu dukungan dari pengusaha," tuturnya.
Sumber pertumbuhan keempat adalah ekonomi digital. Saat ini, Perry mengatakan Bank Indonesia sudah meluncurkan visi sistem pembayaran Indonesia 2025.
Saat ini pun dunia usaha, perbankan, fintech akan mempercepat transisi sehingga tahun depan hanya akan ada satu Quick Response Indonesia Standard alias QRIS yang berlaku di Indonesia. Di samping itu, BI juga telah meluncurkan SKNBI yang lebih murah, cepat, dabesar guna mendorong startup dan dunia usaha digital. Ia pun berujar akan memikirkan langkah lain lagi untuk mendorong sektor tersebut.
Adapun sumber pertumbuhan kelima, tutur Perry, adalah perikanan. Pasalnya sektor ini cukup potensial dan masih bisa dikembangkan lagi guna menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia. "Ke depan kita akan terus mencermati perang dagang antara AS dan Tiongkok, tapi kita harus bergerak mencari peluang baru untuk sumber pertumbuhan dan dorong investasi baik dalam dan luar negeri," kata Perry Warjiyo