TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Hasan Fawzi menargetkan dalam tiga tahun ke depan atau pada 2022, investor pasar modal bisa meningkat dua kali lipat. Menurut dia, saat ini tercatat total 2 juta investor.
"Mudah-mudah menjadi 4 juta bahkan lebih," kata Hasan dalam acara Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2019 di Jakarta Convention Center, Sabtu, 24 Agustus 2019.
Dia juga yakin, investor saham yang saat ini ada lebih dari 1 juta, bisa naik menjadi 2 juta atau lebih. "Paling lambat 3 tahun ke depan," ujarnya.
Hal itu kata dia, perlu didorong dengan menggelar acara seperti CMSE. Juga kata dia dengan upaya di seluruh galeri investasi dan kantor cabang BEI.
Saat ini, kata dia, terdapat 425 galeri investasi yang sebagian besar ada kampus-kampus. Galeri invetasi itu, menurutnya, tidak hanya di kota besar, tapi seluruh provinsi.
"Juga kami ada kantor perwakilan sudah di 30 provinsi," kata Hasan.
Adapun sebelumnya di lokasi yang sama, Direktur PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia atau KPEI Umi Kulsum mengatakan hingga Agustus 2019 investor pasar modal sudah mencapai 2 juta lebih. Khusus untuk investor saham, kata dia, mencapai lebih dari 1 juta.
"2 juta itu terbagi saham dan reksadana," kata Umi.
Menurutnya, CMSE 2019 digelar dalam rangka HUT Pasar Modal Indonesia ke-42. "Usia 42 tahun seharusnya mature untuk industri finansial, tapi kalau kita bicara pertumbuhan investor, jadi hal aktual dibincangkan di pasar modal," ujarnya.
Menurut Umi, selama beberapa tahun terakhir Bursa Efek Indonesia sangat gencar memperkenalkan investasi di pasar modal, khususnya saham. Apalagi BEI, kata dia, punya kantor perwakilan di seluruh Indonesia.