TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pariwisata melalui mitra co-branding Wonderful Indonesia Grab, Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta bersama-sama menghadirkan layanan transportasi daring dengan memberdayakan moda transportasi lokal, yakni GrabAndong.
Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi mengatakan, melalui fitur GrabAndong, perusahaan berusaha meningkatkan penghasilan mitra GrabAndong melalui peningkatan produktivitas serta memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat di sekitar destinasi wisata.
“Peluncuran ini melengkapi dukungan kami terhadap sektor pariwisata di Yogyakarta setelah sebelumnya mendukung penyelenggaraan ARTJOG MMXIX dan Malioboro Night Festival 2019,” ujar Neneng seperti dikutip dari Bisnis.com, Sabtu 24 Agustus 2019.
GrabAndong diluncurkan dengan tujuan meningkatkan daya tarik pariwisata serta kunjungan wisatawan ke lokasi-lokasi destinasi wisata di Yogyakarta yang jumlahnya mencapai 435.775 orang.
Gubernur DI. Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X mengatakan, GrabAndong bisa mendorong potensi penggunaan andong sebagai transportasi penunjang seiring semakin banyaknya jumlah turis.
Saat ini, terdapat 500 andong yang tersebar di Malioboro. Di fase pertama GrabAndong, terdapat 26 andong yang terdaftar untuk proyek awal. Grab rencananya akan menambah sekitar 200 mitra untuk GrabAndong dalam waktu enam bulan ke depan.
Adapun sebagian dari pendapatan yang didapat GrabAndong, akan diserahkan ke Paguyuban Andong Daerah Istimewa Yogyakarta untuk mendukung program perawatan kuda Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gajah Mada (UGM).
Sebelumnya, Grab meluncurkan beberapa aplikasi pemberdayaan moda transportasi daring lokal lain di beberapa kota, antara lain GrabBajay di Jakarta, GrabBetor di Medan, dan GrabBentor di Gorontalo.