Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kritik Pemindahan Ibu Kota, Emil Salim: Tidak Bertanggung Jawab

image-gnews
Mantan Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup era Presiden Soeharto, Emil Salim, menolak rencana Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang akan memindahkan ibu kota negara ke Pulau Kalimantan, dalam diskusi INDEF di ITS Tower, Jakarta Selatan, Jumat, 23 Agustus 2019. Tempo/Fajar Pebrianto
Mantan Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup era Presiden Soeharto, Emil Salim, menolak rencana Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang akan memindahkan ibu kota negara ke Pulau Kalimantan, dalam diskusi INDEF di ITS Tower, Jakarta Selatan, Jumat, 23 Agustus 2019. Tempo/Fajar Pebrianto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup era Presiden Soeharto, Emil Salim menolak keras rencana Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang akan memindahkan ibu kota negara ke Pulau Kalimantan. Emil menilai berbagai alasan kepindahan yang selama ini dikemukakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) tidak dapat diterima. 

“Kalau Jakarta rusak, ya perbaiki, tapi ini menjadi alasan pindah,” kata Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia ini dalam diskusi publik bersama Institute for Development of Economic and Finance atau Indef di ITS Tower, Jakarta Selatan, Jumat, 23 Agustus 2019.

Emil mengaku memperoleh paper mengenai pemindahan ibu kota dari Bappenas. Dalam paper tersebut, kata dia, Bappenas menyebutkan sejumlah alasan pemindahan ibu kota. Di antaranya yaitu karena Jawa menghadapi krisis ketersediaan air bersih, ancaman gempa, rawan banjir, dan kondisi tanah yang turun. Kondisi ini, kata dia, justru menjadi tantangan bagi Jokowi menyelesaikan masalah tersebut.. 

Dalam Dialog Pemindahan Ibu Kota Negara pada 16 Mei 2019, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro telah membeberkan sejumlah alasan mengapa ibu kota harus dipindahkan ke luar Jawa. Pertama yaitu konsentrasi penduduk yang sudah terlalu tinggi di Pulau Jawa. Jumlahnya mencapai 57 persen dari penduduk Indonesia. 

Kedua, kegiatan perekonomian selama ini masih terkonsentrasi di Pulau Jawa dengan share Pendapatan Domestik Regional Bruto atau PBRD mencapai 58,49 persen. Sementara, share PDRB khusus Jabodetabek mencapai 20,85 persen dari PDB nasional. Lalu, pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa mencapai 5,6 persen, lebih tinggi dibandingkan luar Jawa yang sebesar 4,7 persen.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lalu, alasan-alasan lainnya yaitu krisis ketersediaan air di Pulau Jawa, terutama Jakarta dan Jawa Timur; konsumsi lahan terbangun di Pulau Jawa yang mulai cenderung menurun; ancaman gempa bumi di Jawa yang merupakan jalur rings of fire;  lalu meningkatnya beban Jakarta karena penurunan daya dukung lingkungan dan kerugian ekonomi.

Bagi Emil, anggaran untuk pemindahan ibu kota ini sebenarnya bisa digunakan untuk membiayai perbaikan yang diperlukan di Jakarta atau pulau Jawa. Analoginya, kata Emil, jika seseorang membeli permen seharga Rp 10, maka Ia tidak bisa membeli rokok dengan harga yang sama. Jika pemerintah mengatakan ada anggaran Rp 466 triliun uang untuk pindah ke Kalimantan, berarti ada uang yang sama, yang tidak tersedia untuk memecahkan masalah di Jakarta.

Ketika Ibu Kota dipindahkan, Emil Salim mempertanyakan kelanjutan penanganan dari masalah yang terjadi di Jakarta dan Pulau Jawa tersebut. “Jadi saya merasa ini tidak bertanggung jawab, kalau tahu ada angin taufan pecahkan masalahnya, bukan lari dari persoalan,” kata dia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


35 Tahun Tiada Sultan Hamengkubuwono IX, Kilas Balik Republik Indonesia Kehilangan Tokoh Besar Itu

7 jam lalu

Sultan Hamengkubuwono IX setelah dinobatkan, 18 Maret 1940. Dok. Perpustakaan Nasional/ Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
35 Tahun Tiada Sultan Hamengkubuwono IX, Kilas Balik Republik Indonesia Kehilangan Tokoh Besar Itu

Tepat hari ini, Ahad, 2 Oktober 1988 silam atau 35 tahun silam, Sri Sultan Hamengkubuwono IX meninggal di Washington DC, Amerika Serikat.


Lokasi Bandara VVIP IKN Ditetapkan, Menhub: 1 November Mulai Konstruksi

9 hari lalu

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (dua kiri) saat meninjau pembangunan Bandara VVIP di Ibukota Nusantara di Kalimantan Timur, Jumat (22/9/2023). (ANTARA/HO-Kemenhub)
Lokasi Bandara VVIP IKN Ditetapkan, Menhub: 1 November Mulai Konstruksi

Menhub Budi Karya Sumadi menyebut lokasi pembangunan bandara very very important person (VVIP) di Ibu Kota Nusantara (IKN) sudah ditetapkan.


Silang Pendapat Penyebab Utama Polusi Udara di Jakarta yang Tak Berkesudahan

37 hari lalu

Kondisi langit Jakarta diselimuti kabut polusi pada hari ketiga pelaksanaan work from home (WFH) bagi 50 persen aparatur sipil negara di lingkungan Pemprov DKI Jakarta, Rabu 23 Agustus 2023. Menurut situs IQAir, pada Rabu sekitar pukul 08.00 nilai inseks kualitas udara di Jakarta adalah 157 atau dalam kondisi tidak sehat. Tempo/Tony Hartawan
Silang Pendapat Penyebab Utama Polusi Udara di Jakarta yang Tak Berkesudahan

Hingga kini silang pendapat soal penyebab utama polusi udara di Jakarta masih berlangsung. Publik menunggu solusi paling efektif dari pemerintah.


Ketua Hipmi Klaim Kendaraan Listrik Solusi Polusi Udara, Mengapa Banyak yang Tak Setuju?

39 hari lalu

Warga beraktivitas dengan menggunakan masker di kawasan Jalan Jend Sudirman, Jakarta, Selasa 22 Agustus 2023. Terkait buruknya kualitas udara di Jakarta akibat polusi, pemerintah mengeluarkan imbauan untuk kembali wajib menggunakan masker saat di luar rumah. TEMPO/Subekti.
Ketua Hipmi Klaim Kendaraan Listrik Solusi Polusi Udara, Mengapa Banyak yang Tak Setuju?

Meski disebut HIPMI dapat mengatasi polusi udara, tapi banyak pihak yang justru menyebut bahwa kendaraan listrik tak solutif untuk saat ini.


Terpopuler: Alasan Erick Thohir Berencana Merger 3 Maskapai BUMN, Kritik Pedas Emil Salim ke Jokowi

40 hari lalu

Menteri BUMN Erick Thohir bersama Jaksa Agung ST Burhanuddin saat Penyerahan pengelolaan Asset perkara Jiwasraya dan Asabri dari Kejaksaan Agung RI kepada kementerian BUMN di Lobby Utama Gedung Kejaksaan Agung RI, Jakarta, Senin 6 Maret 2023. TEMPO/Subekti.
Terpopuler: Alasan Erick Thohir Berencana Merger 3 Maskapai BUMN, Kritik Pedas Emil Salim ke Jokowi

Berita terpopuler bisnis pada Selasa, 22 Agustus 2023 dimulai dari alasan Erick Thohir merencanakan merger tiga maskapai BUMN.


Kritik Pengembangan Kendaraan Listrik, Emil Salim: Sumbernya Batu Bara, Kunci Pencemaran Udara

42 hari lalu

Ahli Ekonomi, Prof. Emil Salim ikut menghadiri pertemuan antara sejumlah tokoh dan budayawan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis 26 September 2019. Pertemuan untuk memberi masukan terkait permasalahan politik saat ini. TEMPO/Subekti.
Kritik Pengembangan Kendaraan Listrik, Emil Salim: Sumbernya Batu Bara, Kunci Pencemaran Udara

Emil Salim mengkritik kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam mengembangkan kendaraan listrik di Tanah Air.


Emil Salim Tolak Climate Hero Award dari FPCI yang Didirikan Dino Patti Djalal

26 Juni 2023

Mantan Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup era Presiden Soeharto, Emil Salim, menolak rencana Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang akan memindahkan ibu kota negara ke Pulau Kalimantan, dalam diskusi INDEF di ITS Tower, Jakarta Selatan, Jumat, 23 Agustus 2019. Tempo/Fajar Pebrianto
Emil Salim Tolak Climate Hero Award dari FPCI yang Didirikan Dino Patti Djalal

Emil Salim menolak pemberian penghargaan Climate Hero Award dari Foreign Policy Community Indonesia (FPCI) karena merasa gagal.


Emil Salim Raih Climate Hero Award, Dia Dinilai Tekun Advokasi Iklim, Ambisius, dan Progresif

26 Juni 2023

Ahli Ekonomi, Prof. Emil Salim ikut menghadiri pertemuan antara sejumlah tokoh dan budayawan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis 26 September 2019. Pertemuan untuk memberi masukan terkait permasalahan politik saat ini. TEMPO/Subekti.
Emil Salim Raih Climate Hero Award, Dia Dinilai Tekun Advokasi Iklim, Ambisius, dan Progresif

Foreign Policy Community Indonesia (FPCI) memberikan penghargaan Climate Hero Award kepada Profesor Emil Salim dalam acara Indonesia Net-Zero Summit 2


Rincian Gaji dan Dana Operasional untuk Kepala serta Wakil Otorita IKN, Total Hampir Rp 200 Juta

2 Juni 2023

Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe usai dilantik sebagai Kepala dan Wakil Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara Jakarta, Kamis, 10 Maret 2022. Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Rincian Gaji dan Dana Operasional untuk Kepala serta Wakil Otorita IKN, Total Hampir Rp 200 Juta

Total pendapatan yang akan diterima oleh Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN adalah Rp 172.718.840 dan Rp 155.180.670 per bulan. Begini rinciannya.


Emil Salim Pernah Ungkap Soeharto Ingin Mundur Pada 1993, Ini yang Membatalkannya

26 Mei 2023

Bob Sadino, bercelana pendek, bertemu dengan Soeharto. Istimewa
Emil Salim Pernah Ungkap Soeharto Ingin Mundur Pada 1993, Ini yang Membatalkannya

Pada Mei 1998, Presiden Soeharto lengser dari jabatannya. Menurut Emil Salim, Soeharto pernah ungkapkan ingin mundur 5 tahun sebelum reformasi.