Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Upgrade Pesawat, PT Dirgantara Indonesia Uji Terbang CN-235

image-gnews
Pekerja menyelesaikan produksi NC212i untuk Ministry of Agriculture (MOAC) Thailand di Hanggar PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Rabu, 9 Januari 2019. Dari jumlah tersebut, 48 unit sudah diekspor ke berbagai negara seperti Korea Selatan, Malaysia, Vietnam, Turki dan Uni Emirat Arab. ANTARA/Raisan Al Farisi
Pekerja menyelesaikan produksi NC212i untuk Ministry of Agriculture (MOAC) Thailand di Hanggar PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Rabu, 9 Januari 2019. Dari jumlah tersebut, 48 unit sudah diekspor ke berbagai negara seperti Korea Selatan, Malaysia, Vietnam, Turki dan Uni Emirat Arab. ANTARA/Raisan Al Farisi
Iklan

TEMPO.CO, BANDUNG—PT Dirgantara Indonesia sukses menerbangkan pertama kali pesawat Flying Test Bed (FTB) CN-235 di landasan pacu bandara Husein Sastranegara Bandung, Jumat, 23 Agustus 2019. “Ini adalah pesawat namanya Flying Test Bed, pesawat yang didedikasikan untuk kegiatan prototiping,” kata Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Dirgantara Indonesia, Gita Amperiawan, di kompleks PT Dirgantara Indonesia, di Bandung, Jumat, 23 Agustus 2019.

Pesawat FTB CN-235 itu sengaja menjalani uji terbang perdana bersamaan dengan perayaan Hari Ulang Tahun PT Dirgantara Indonesia ke 43, yang jatuh hari ini, Jumat, 23 Agustus 2019. Pesawat CN-235 dengan warna dominan putih dan bergaris merah itu dikemudikan pilot penguji Kapten Adi Budi tersebut mengudara selama setengah jam.

Gita mengatakan, FTB tersebut merupakan modifikasi dari pesawat tua seri pertama CN-235-10 yang awalnya sudah tidak bisa terbang dan mangkrak selama 6 tahun. “Kita harus menghidupkan pesawat yang sudah cukup tua, dan pesawat ini tidak lengkap,” kata dia. 

Sejak tahun 2015, PT Dirgantara Indonesia memperbaiki pesawat seri pertama CN-235 tersebut agar kembali bisa kembali mengudara. Tidak hanya itu, pesawat tersebut juga menjalani serangkaian modifikasi untuk mengusung teknologi dan konfigurasi seri terbaru seri pesawat itu yakni CN-235-220. “Kita upgrade sampai menjadi versi terakhir,” kata Gita.

Gita mengatakan, pembuatan pesawat FTB Cn-235 tersebut menggunakan pendanaan Penyertaan Modal Negara (PMN)  yang diterima PT Dirgantara Indonesia. “Biayanya dari pemerintah, dari PMN untuk peralatan. Kita mendapatkan anggaran Rp 65 miliar,” kata dia.

Gita mengatakan, sukses menerbangkan FTB tersebut sekaligus menunjukkan kemampuan PT Dirgantara Indonesia untuk memperpanjang usia pesawat CN-235. “Ini sebagai bukti pada customer bahwa kami bisa melakukan Aging Structure Life Extention Program, untuk perpanjangan usia pesawat,” kata dia.

Gita mengatakan, FTB CN-235 merupakan FTB kedua yang dimiliki PT Dirgantara Indonesia. FTB pertama adalah N-250 tapi program pengembangan pesawat itu tidak dilanjutkan. Pesawat FTB CN-235 itu akan diperuntukkan untuk pengujian dan proses sertifikasi peralatan baru yang akan dipasang dalam versi pengembangan pesawat tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Jadi semua produk yang berkaitan dengan pesawat terbang, misalnya avionik, dan sebagainya, ke depan kita akan menggunakan pesawat ini sebagai uji coba untuk mendapatkan sertifikasi,” kata Gita.

Gita mengatakan, PT Dirgantara Indonesia juga membuka diri bagi pengembang komponen pesawat lokal untuk menguji produknya pada FTB CN-235 tersebut. “Bagi industri avionik yang bergerak di aviasi yang mau mendapatkan sertifikasi produknya, produk lokal, bisa menggunakan fasilitas yang kita miliki,” kata dia.

Pengembangan CN-235 dengan memakai peralatan senjata juga akan dikembangkan dengan FTB tersebut. “Kita akan lanjutkan pada armament, mempersenjatainya, setelah pesawat ini siap. Kita akan lewati sertifikasi, kita akan mengembangkan modifikasi untuk dipesenjatai,” kata Gita.

Direktur Produksi PT Dirgantara Indonesia, M Ridlo Akbar mengatakan, CN 235 terdiri dari 3 versi yakni versi paling lama CN 235-10, dilanjutkan dengan CN 235-110, dan terbaru CN 235-220. “Kami buyback Cn 235-10, kemudian kami upgrade isi-isinya untuk bisa dipakai standar sesuai dengan CN 235-220 yang kit apunya hari ini,” kata dia, Jumat, 23 Agustus 2019.

Ridlo mengatakan, sengaja tidak membuat baru pesawat FTB itu karena biayanya menjadi jauh lebih murah. “Kalau harus bangun pesawat baru biayanya mahal,” kata dia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Garuda Indonesia Operasikan 102 Pesawat Antisipasi Arus Mudik Lebaran 2024

17 jam lalu

Pekerja tengah melakukan perawatan pesawat Garuda Indonesia di fasilitas PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) di Cengkareng, Tangerang, Banten, Selasa 26 Maret 2024. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) dan Citilink menyediakan 1,4 juta tempat duduk dan 170 extra flight untuk musim mudik lebaran 2024. GIAA memperkirakan akan terjadi kenaikan jumlah penumpang sebanyak 18% dari tahun lalu. TEMPO/Tony Hartawan
Garuda Indonesia Operasikan 102 Pesawat Antisipasi Arus Mudik Lebaran 2024

Garuda Indonesia akan operasikan 102 pesawat untuk antisipasi melonjaknya arus mudik Lebaran 2024.


Gonjang-ganjing CEO Boeing Dave Calhoun Mengundurkan Diri, Siapa Penggantinya?

1 hari lalu

Kantor Pusat Boeing Distribution Services Inc. di Hialeah, Florida, AS, 12 Maret 2024. EPA-EFE/CRISTOBAL HERRERA-ULASHKEVICH
Gonjang-ganjing CEO Boeing Dave Calhoun Mengundurkan Diri, Siapa Penggantinya?

CEO Boeing Calhoun bersiap mengundurkan diri akhir tahun ini. Siapa tokoh yang menggantikan memimpin perusahaan raksasa ini?


Pekan Ini KPPU Akan Panggil 7 Maskapai Soal Kenaikan Harga Tiket

1 hari lalu

Kantor Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). TEMPO/Tony Hartawan
Pekan Ini KPPU Akan Panggil 7 Maskapai Soal Kenaikan Harga Tiket

KPPU mengatakan akan berhati-hati dalam melakukan penilaian penyebab terjadinya kenaikan tarif tiket pesawat saat ini.


4 Benda Paling Kotor di Pesawat Menurut Awak Kabin, Jangan Sentuh Sembarangan

2 hari lalu

Toilet pesawat (Telegraph)
4 Benda Paling Kotor di Pesawat Menurut Awak Kabin, Jangan Sentuh Sembarangan

Dari meja baki hingga kartu petunjuk keselamatan, pramugari menyebutkan beberapa benda paling kotor di pesawat berdasarkan pengalaman mereka.


Naik Pesawat Business atau First Class untuk Pertama Kali, Jangan Lakukan 4 Kesalahan Ini

2 hari lalu

Desain First Class Qantas (Qantas)
Naik Pesawat Business atau First Class untuk Pertama Kali, Jangan Lakukan 4 Kesalahan Ini

Penumpang pesawat business dan first class akan mendapat fasilitas lebih, seperti makanan dan minuman yang lebih beragam dan tempat duduk lebih nyaman


Airnav Indonesia Alihkan Ruang Udara di Atas Kepulauan Riau dan Natuna dari Singapura

3 hari lalu

Petugas Airnav memantau pergerakan pesawat di menara kontrol Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, Jumat 29 April 2022. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat pergerakan penumpang angkutan umum di semua moda transportasi mengalami peningkatan pada H-5 Lebaran 2022. Sementara itu, secara kumulatif sejak H-7 Lebaran 2022 pergerakan penumpang transportasi udara tercatat merupakan yang tertinggi. TEMPO/Subekti.
Airnav Indonesia Alihkan Ruang Udara di Atas Kepulauan Riau dan Natuna dari Singapura

AirNav Indonesia berhasil mengalihkan perdana pelayanan navigasi penerbangan pada ruang udara di atas Kepulauan Riau & Natuna dari FIR Singapura.


Posisi Tempat Duduk Ternyaman untuk Penerbangan Jarak Jauh

5 hari lalu

Ilustrasi penumpang pesawat terbang. Unsplash.com/Mohammad Arrahmanur
Posisi Tempat Duduk Ternyaman untuk Penerbangan Jarak Jauh

Selain posisi tempat duudk ada beberapa tips yang disarankan untuk penerbangan jarak jauh


Operasikan 32 Pesawat, Indonesia AirAsia Optimistis Target Angkut 8 Juta Penumpang pada 2024 Tercapai

6 hari lalu

Penerbangan perdana Indonesia AirAsia dengan kode QZ 526 dari Bandara Internasional Soekarno Hatta (CGK) mendarat dengan sukses di Bandara Internasional Kota Kinabalu (BKI) pada Selasa 6 Februari 2024, pukul 15.55   waktu setempat. TEMPO /JONIANSYAH HARDJONO
Operasikan 32 Pesawat, Indonesia AirAsia Optimistis Target Angkut 8 Juta Penumpang pada 2024 Tercapai

Indonesia AirAsia menargetkan pada tahun 2024 ini bisa mengangkut 8 juta penumpang. Jumlah ini akan menyamai angka pencapaian Indonesia AirAsia pada 2019, sebelum pandemi Covid-19.


Rusdi Kirana Pastikan Lion Air Group Siap Dipanggil KPPU terkait Kenaikan Harga Tiket Pesawat

7 hari lalu

Pesawat Batik Air dan Lion Air. TEMPO/Imam Sukamto
Rusdi Kirana Pastikan Lion Air Group Siap Dipanggil KPPU terkait Kenaikan Harga Tiket Pesawat

Lion Air Group menyatakan siap memenuhi panggilan KPPU terkait kenaikan tiket pesawat yang dianggap melanggar aturan.


Terkini: Titik Rawan Macet di Jalan Tol dan Pantura saat Mudik Lebaran 2024, Sri Mulyani Dicecar Anggota DPR soal Program Makan Siang Gratis

8 hari lalu

Ilustrasi arus mudik dan balik Lebaran. TEMPO/Hilman Fathurrahman
Terkini: Titik Rawan Macet di Jalan Tol dan Pantura saat Mudik Lebaran 2024, Sri Mulyani Dicecar Anggota DPR soal Program Makan Siang Gratis

Menhub Budi Karya Sumadi memperkirakan titik kemacetan pada arus mudik Lebaran 2024 akan terjadi di ruas Jalan Tol Cipali.