TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution meminta pasar modal dan perbankan menyediakan sumber pembiayaan yang lebih efisien atau murah. Hal ini diperlukan supaya bisa mendorong para pelaku usaha maupun investor untuk melakukan ekspansi usaha.
"Apalagi, saat ini merupakan periode pelonggaran atau easing sehingga kami berharap biaya untuk melakukan investasi maupun modal kerja perusahaan bisa secara bertahap lebih murah," kata Darmin di Jakarta Convention Center, Jakarta Selatan, Jumat 23 Agustus 2019.
Adapun hal itu disampaikan Darmin dalam sambutannya pada acara Capital Market Summit & Expo 2019 di Assembly Hall, Jakarta Convention Center. Acara ini merupakan salah satu rangkaian acara dari kembali dibukanya Pasar Modal atau Bursa Efek Indonesia pada 15 Agustus 1977 atau peringatan Hari Ulang Tahun Pasar Modal ke-42.
Darmin mengatakan, dirinya mendukung adanya persaingan yang sehat antara industri perbankan dengan pasar modal. Hal tersebut salah satunya untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Karena itu, dia mendorong keduanya untuk bisa menelurkan kebijakan yang terus memperkuat sektor keuangan. Selain inovasi kebijakan yang lebih responsif, keduanya juga diharapkan untuk bisa menerapkan layanan yang lebih mudah dan cepat bagi pelaku ekonomi.
Darmin juga mendorong pasar modal untuk lebih banyak menjaring pelaku ekonomi dan juga investor retail. Sebab, pasar modal punya peluang besar untuk meningkatkan inklusi keuangan lewat pendanaan perusahaan kecil.
"Kita perlu terbuka bahwa masih diperlukan berbagai langkah untuk membuat masyarakat tidak merasa asing terhadap sektor keuangan," kata Darmin.
DIAS PRASONGKO