TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah memastikan akan membuka lowongan kerja untuk calon pegawai negeri sipil atau CPNS pada Oktober 2019. Namun, tanggal pasti pembukaan pendaftaran CPNS itu masih menunggu pelantikan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Pelantikan (Presiden) kan tanggal 20, ya pasti mundurlah untuk pembukaan CPNS," kata Kepala Badan Kepegawaian Negara atau BKN, Bima Haria Wibisana Bima, saat ditemui di Hotel Westin, Jakarta Selatan, Rabu, 21 Agustus 2019.
Sedianya, pendaftaran lowongan kerja CPNS 2019 bakal dibuka pada 17 Oktober. Bima memungkinkan realisasi pendaftaran mundur sekitar 10 hari setelah presiden terpilih dilantik dan menentukan struktur kabinetnya.
Menurut Bima, surat pengajuan pembukaan CPNS akan menunggu Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi periode 2019-2024 baru, yang mulai efektif bertugas pada 27 Oktober 2019. Menteri-menteri, ujar dia, akan mulai bekerja sepekan setelah masa demisioner atau peletakan jabatan menteri lama.
Kendati pembukaan masa pendaftaran CPNS mundur, Bima memastikan BKN telah mempersiapkan proses seleksi, baik dari infrastruktur maupun tes pendaftaran.
Saat ini pun seluruh kementerian, lembaga, pemerintah provinsi, dan pemerintah daerah telah menyorongkan formasi CPNS.
Namun, ujar dia, pembukaan seleksi untuk pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja atau P3K dimungkinkan tak berbarengan dengan masa pendaftaran CPNS. Bima mengatakan pemerintah daerah belum seluruhnya menyetor formasi. "Pemerintah daerah sepertinya masih bingung menentukan mana yang P3K mana yang PNS," tutur Bima.
Adapun dalam tahun ini, pemerintah membuka kuota 254.173 CPNS dan PPPK. Jumlah itu sesuai dengan slot angaran pemerintah yang disiapkan dalam APBN 2019.
Pemerintah pusat membuka lowongan kerja untuk CPNS dan P3K sebanyak 46.425 posisi. Sedangkan untuk daerah, pemerintah membutuhkan 207.748 PNS dan P3K.
"Angka itu bisa berubah," kata Bima.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA