Dalam kesempatan bilateral lainnya, Luhut bertemu dengan Utusan Khusus (Utsus) Uni Afrika Bidang Infrastruktur, Raila Amolo Odinga. Menurut Menko Luhut, Uni Afrika dapat menjadi pintu bagi banyak peluang kerjasama dengan negara-negara anggotanya,
Odinga mengatakan Uni Afrika memang berperan untuk mengharmonisasikan pembangunan infrastruktur di antara negara-negara anggotanya yang berjumlah 54 negara. “Kami mengundang perusahaan-perusahaan Indonesia untuk berperan dalam pembangunan infrastruktur seperti jalan tol, jembatan, jalur kereta api. Serta juga di bidang industri seperti industri petrokimia, tembaga, aluminium, obat-obatan dan lain-lain,” ujar Odinga.
Menurut Luhut, kedua belah pihak harus cepat bekerja karena banyak perusahaan-perusahaan Indonesia yang tertarik berinvestasi di Afrika seperti perusahaan-perusahaan energi dan infrastruktur. Namun, masih ada hal-hal yang belum berjalan mulus.
Ketika ditanya wartawan tentang kemungkinan lemahnya kemampuan finansial dari negara-negara Afrika, Luhut mengatakan tentunya ada proses penjajakan dahulu untuk melihat kemampuan mereka. “Tentunya tidak akan asal saja, kami akan melakukan penjajakan lebih dahulu. Tapi yang sangat saya apresiasi adalah karena confidence mereka dengan Indonesia. Itu yang penting sih. Jujur saja dalam hal ini saya sangat surprise," kata dia.
CAESAR AKBAR