Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mendag Sebut Indonesia Kalah dengan 3 Negara ASEAN karena Telat..

image-gnews
Menteri Keuangan Sri Mulyani, Anggota II BPK Agus Joko Pramono, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita saat akan menerima LHP atas laporan keuangan 2018 di Gedung BPK, Jakarta, Rabu, 12 Juni 2019. Predikat tersebut menjadi tiga kali berturut turut sejak tahun 2016.  TEMPO/Tony Hartawan
Menteri Keuangan Sri Mulyani, Anggota II BPK Agus Joko Pramono, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita saat akan menerima LHP atas laporan keuangan 2018 di Gedung BPK, Jakarta, Rabu, 12 Juni 2019. Predikat tersebut menjadi tiga kali berturut turut sejak tahun 2016. TEMPO/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menuturkan Indonesia kalah dengan tiga negara di ASEAN dalam menjalin kerja sama perdagangan untuk kepentingan ekspor, khususnya non-migas. Mendag menyebut Indonesia ketinggalan dengan Vietnam, Thailand, dan Malaysia.

"Mari kita jujur dan kita juga sudah ditegur Presiden (Joko Widodo) bahwa kita ketinggalan dengan Vietnam dan Malaysia karena mereka lebih dulu bikin perjanjian perdagangan (dengan negara tujuan ekspor)," ujar Enggar saat ditemui seusai diskusi Standard Chartered Bank bertajuk CEO Connect di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta Pusat, Senin, 19 Agustus 2019.

Menurut Enggar, Indonesia baru bergiat menjalin kerja sama perdagangan dalam 10 tahun terakhir. Akibatnya, saat ini Indonesia kehilangan pasar. Enggar memberi contoh Indonesia saat ini ketinggalan dengan Malaysia yang lebih dulu menjalin perjanjian dengan India dan Turki.

Indonesia juga kalah dengan Vietnam untuk menjalin market share dengan Cina yang memiliki pasar ekspor kuat ke Amerika Serikat. Enggar menyebut, kondisi ini menyebabkan Vietnam dan Malaysia dapat memanfaatkan situasi perang dagang Amerika Serikar dan Cina dengan optimal.

"Mereka (Cina) banyak sekali yang relokasi industrinya (ke Vietnam dan Malaysia) dan sekarang kita harus tangkap itu," ujarnya.

Enggar mengakui Indonesia sulit mengejar ketertinggalan itu. Apa lagi, saat ini Vietnam dan Malaysia berhasil memperoleh tarif dagang lebih rendah ketimbang Indonesia. "Kita mau berkompetisi tarif mereka juga sulit karena mereka sudah lebih rendah dibanding kita kan," ujarnya.

Sementara itu, dengan Thailand, Indonesia kalah dari sisi teknologi, khususnya di bidang ekspor produk pertanian. "Kalau kita bicara kelengkeng, contohnya, kita mau (bersaing) dengan Thailand sulit," ucapnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Enggar juga mengakui ekspor walet Indonesia jauh lebih tertinggal ketimbang Thailand lantaran tidak memiliki manajemen yang baik, khususnya dalam mengawasi penjualan ilegal. "Sarang walet kita baru 70 juta kilogram (per tahun). Sedangkan yang ilegal banyak," ucapnya.

Enggat memprediksi target ekspor Indonesia untuk sektor non-migas sampai akhir 2019 ini hanya akan tumbuh 8 persen atau US$ 175 juta. Target ekspor tahun ini jauh lebih rendah ketimbang target pertumbuhan ekspor tahun lalu.

Pada 2018, pemerintah menargetkan ekspor tumbuh sebesar 11 persen. Namun, karena faktor eskalasi perang dagang, realisasi pertumbuhan ekspor hingga pengunjung tahun lalu hanya mencapai 6,7 persen atau menjadi US$ 167,8 juta dari 2017 yang sebesar US$ 153 juta.

Mendag mengatakan, sepanjang 2019, ada enam produk ekspor yang akan diprioritaskan digenjot. Di antaranya mabel dan produk kerajinan dari kayu, makanan dan minuman, tekstil, otomotif; elektronik, dan produk-produk kimia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

12 jam lalu

Duta Besar Inggris untuk ASEAN Sarah Tiffin (kiri) dan Pejabat Ekonomi Senior Inggris untuk ASEAN Martin Kent (kanan) setelah acara peluncuran ASEAN-UK Economic Integration Programme (EIP) di Jakarta pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.


Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat wawancara dengan Tempo di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat, 21 Oktober 2022. TEMPO/Tony Hartawan
Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

Retno Marsudi di antaranya menghadiri ASEAN Future Forum di Vietnam sebagai platform tukar pandangan dan ide mengenai masa depan ASEAN


Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo (tengah) menekan tombol didampingi (dari kiri) Dirut PT Kaltim Amonium Nitrat (KAN) Dormatua Siahaan, Dirut PT Pupuk Kaltim Budi Wahju Soesilo, PJ Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Menteri BUMN Erick Thohir, Dirut PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi, Dirut Defend ID Bobby Rasyidin dan Dirut PT DAHANA Wildan Widarman saat peresmian pabrik amonium nitrat PT Kaltim Amonium Nitrat di Bontang, Kalimantan Timur, Kamis 29 Februari 2024. Presiden mengapresiasi pembangunan pabrik amonium nitrat oleh BUMN yang mampu memproduksi 75.000 metrik ton amonium nitrat per tahun dan 60.000 metrik ton asam nitrat per tahun dan diharapkan mampu menjadi substitusi impor dalam menjawab kebutuhan amonium nitrat dalam negeri. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

PT Pupuk Indonesia memperluas jaringan ke tingkat ASEAN.


Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

6 hari lalu

Warga memungut sampah plastik di kawasan Pantai Kedonganan, Badung, Bali, Rabu 20 Maret 2024. Pantai Kedonganan dipadati sampah plastik kiriman yang terdampar terbawa arus laut yang mengganggu aktivitas warga dan nelayan setempat. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

TEMPO, Jakarta- Koalisi Organisasi Masyarakat Sipil mendesak pemimpin ASEAN untuk mengambil sikap tegas dalam negosiasi yang sedang berlangsung untuk mengembangkan instrumen hukum internasional yang mengikat demi mengatasi pencemaran plastik, termasuk di lingkungan laut.


ASEAN dan Australia Memperingati 50 Tahun Kemitraan

9 hari lalu

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyambut Presiden Indonesia Joko Widodo saat kedatangan para pemimpin pada KTT Khusus ASEAN-Australia, di Melbourne, Australia 5 Maret 2024. REUTERS/Jaimi Joy
ASEAN dan Australia Memperingati 50 Tahun Kemitraan

ASEAN dan Australia memperingati 50 tahun pertemuan pertama antara Sekretaris Jenderal ASEAN dan para pejabat Australia pada 16 April


IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

16 hari lalu

Rektor IPB University Arif Satria (ketiga kiri) bersama sejumlah peneliti IPB menunjukkan inovasi enzim untuk deteksi virus Covid-19 dan kit antibodi Covid-19 di Rektorat Andi Hakim Nasution, IPB University, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa, 21 Desember 2021. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

AppliedHe menempatkan IPB sebagai universitas terbaik ke-3 se-Asia Tenggara. Mengalahkan UI dan ITB di level lokal.


Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

18 hari lalu

Julie Bishop. Reuters
Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

Mantan menlu Australia Julie Bishop ditunjuk sebagai utusan pribadi Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk Myanmar.


Profil Negeri Laos yang Memegang Estafet Keketuaan ASEAN 2024

19 hari lalu

Suasana Ibukota Laos, Vientiane, tampak lengang, 23 Juli 2016. Negara yang menjadi ketua ASEAN 2016 menggelar rangkaitan konferensi ASEAN mulai 23-26 Juli 2016. Tempo/Natalia Santi
Profil Negeri Laos yang Memegang Estafet Keketuaan ASEAN 2024

Ditujukan untuk memberikan bantuan teknis kepada para official Kementerian Keuangan Laos dalam mempersiapkan agenda gelaran pertemuan ASEAN 2024.


Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

20 hari lalu

Seorang anggota pemberontak Pasukan Pertahanan Kebangsaan KNDF Karenni menyelamatkan warga sipil yang terjebak di tengah serangan udara, selama pertempuran untuk mengambil alih Loikaw di Negara Bagian Kayah, Myanmar 14 November 2023. REUTERS/Stringer
Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

Meluasnya konflik bersenjata di seluruh Myanmar membuat masyarakat kehilangan kebutuhan dasar dan akses terhadap layanan penting


Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

21 hari lalu

Lokasi pertemuan menteri-menteri luar negeri Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) di Luang Prabang, Laos, Minggu 28 Januari 2024. ANTARA/Kyodo
Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

Pemerintah RI menyalurkan bantuan Rp 6,5 M kepada Laos untuk mendukung pemerintah negara tersebut sebagai Keketuaan ASEAN 2024.