TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia atau BI meluncurkan QRIS (QR Code Indonesian Standard) bersamaan dengan momentum HUT RI ke-74 hari ini. QRIS merupakan standar Quick Response (QR) Code untuk pembayaran melalui aplikasi uang elektronik server based, dompet elektronik, atau mobile banking.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan pengguaan QRIS bakal memberikan banyak keuntungan dan juga kemudahan bagi konsumen. Selain itu, transaksi dengan QR Code yang terintegrasi dan terstandardisasi QRIS juga lebih menguntungkan.
Perry mengatakan, salah satu keuntungan saat bertransaksi menggunakan QR Code yang terintegrasi dengan QRIS adalah biayanya yang tergolong lebih rendah dan cenderung seragam antarpelaku Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran. Hal ini tercermin lewat persentase biaya merchant discount rate (MDR) untuk merchant reguler.
Baik untuk MDR on us dan off us, dipatok biaya sebesar 0,7 persen dari transaksi. Sedangkan untuk merchant khusus di sektor pendidikan akan dikenakan biaya sebesar 0,6 persen. Untuk membeli bahan bakar minya akan diberikan biaya transaksi sebesar 0,4 persen. Sedangkan jika digunakan untuk membayar bantuan sosial maupun melakukan donasi biaya transaksi yang dibebankan sebear 0 persen.
"Nah kalau transaksi pemerintah dalam skema penyaluran bantuan sosial atau bansos apakah pemerintah ke swasta dan sebaliknya, serta untuk donasi itu gratis jika menggukan QRIS," kata Perry saat mengelar peluncuran QRIS di Kompleks Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat 17 Agustus 2019.
Besaran angka biaya transaksi tersebut terhitung lebih rendah jika dibandingkan dengan model skema pembayaran konvensional seperti lewat ATM, kartu kredit maupun lewat mesin electronic data capture atau EDC. Rata-rata pelanggan yang membayar menggunakan cara ini akan dikenai biaya transaksi senilai 3-5 persen.
Lebih lanjut, BI juga mengatur bahwa sampai saat ini limit transaksi QRIS maksimum Rp 2 juta per transaksi. Sedangkan, limit maksimum per hari atau bulan disesuaikan dengan kemampuan masing-masing penyelenggara jasa.
"QR Code ini tidak hanya memudahkan, tetapi juga menguntungkan baik perbankan, penyelenggara jasa sistem pembayaran, penjual mi goreng, bakso semua untung, karena terjadi efisiensi," kata Perry.
DIAS PRASONGKO