TEMPO.CO, Jakarta - Menanggapi keluhan Presiden Joko Widodo atau Jokowi soal defisit neraca perdagangan dan transaksi berjalan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah bakal menggenjot kinerja sektor industri, perdagangan, dan investasi.
"Jadi apa yang disampaikan dan dilakukan strategi untuk mengurangi defisit itu melalui kebijakan-kebijakan industri, kebijakan perdagangan, kebijakan investasi itu yang akan kita dukung," kata dia di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 12 Agustus 2019.
Dia menuturkan salah satu mengatasi defisit tersebut dengan terus melakukan penerapan bauran solar dengan minyak sawit 20 persen (B20) dan meningkatkannya menjadi B30 pada awal tahun depan serta B50 di akhir 2020.
"Ya kan langkah-langkah sesuai yang tadi dijelaskan Pak Menko (Darmin Nasution). Kami siap untuk mendukung saja dari industri, perdagangan, investasi itu kan kunci," ujarnya.
Adapun Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan realisasi penerapan B20 sejak tahun lalu hingga Juli 2019 sudah mencapai 97,5 persen atau setara dengan menggunakan 6.1 juta kiloliter minyak sawit. "Dan itu penghematan devisa US$ 1.7 miliar," tuturnya.
Adapun Presiden Jokowi memerintahkan agar per 1 Oktober 2019 mulai dilakukan uji coba penerapan B30 dan mulai berlaku efektif pada Januari 2020.
AHMAD FAIZ