TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengimbau agar industri makanan dan importir produk dairy tidak mengimpor susu dari Eropa. Ia menyarankan agar industri lokal mencari sumber dari negara lain, selain Uni Eropa.
"Saya sudah kumpulkan importir produk dairy, saya bilang mereka lebih baik dari sekarang mencari sumber lain selain Eropa. Misalnya, Australia, New Zealand, Amerika Serikat, dan India," kata Mendag di Jakarta, Jumat 9 Agustus 2019.
Enggar ingin menekankan hal tersebut terkait wacana pemberian bea masuk yang tinggi terhadap produk olahan susu asal Eropa. Hal ini sebagai respons terhadap pemberlakuan bea masuk sementara yang ditetapkan Eropa terhadap produk biodiesel dari CPO atau minyak kelapa sawait asal Indonesia.
"Mereka kan menerapkan tarif 8-18 persen. Saya bilang to be fair, kita juga akan terapkan tarif yang sama pada saatnya. Jadi, lebih baik importir cari sumber lain," ungkap Menteri Perdagangan.
Mendag menegaskan, Indonesia tidak mungkin tinggal diam terhadap pemberlakuan perdagangan yang tidak adil terhadap produk sawit andalan Indonesia. "Kami tidak mungkin diam, karena ada unfairness treatment yang dilakukan," pungkasnya.
Saat ini, Mendag juga memastikan bahwa produk wine dan alkohol asal Uni Eropa tidak dapat diimpor ke Indonesia. "Tidak melarang, hanya tidak ada saja," kata dia.
ANTARA