TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan melakukan perjalanan dinas ke Malaysia, Kamis, 8 Agustus 2019. Jokowi mengatakan kunjungan itu akan membahas diskriminasi kelapa sawit (crude palm oil/CPO), yang dilakukan oleh Uni Eropa.
"Termasuk mengenai diskriminasi minyak kelapa sawit kita. Itu yang utama," kata Jokowi usai meresmikan Gedung Sekretariat ASEAN baru, di Jalan Sisingamangaraja, Jakarta Selatan, Kamis, 8 Agustus 2019.
Pada Selasa 22 Mei 2019 lalu, Uni Eropa telah merilis regulasi yang menerapkan kriteria baru tentang penggunaan sawit dalam biofuel. Aturan baru ini akan mulai diberlakukan pada 10 Juni 2019.
Regulasi tersebut akan memiliki sistem sertifikasi dan pembatasan jenis biofuel dari minyak sawit, yang merupakan bagian dari energi terbarukan UE. Malaysia sebelumnya juga telah mengajak Indonesia untuk bekerja sama mengadukan masalah diskriminasi biofuel kelapa sawit ini ke World Trade Organization atau WTO.
Sebelumnya, Jokowi juga membuat pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha, di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-34. Kedua pemimpin memberikan perhatian terhadap CPO dan karet.
Namun tak hanya masalah sawit. Kunjungan Jokowi juga akan membahas beberapa isu lain."Banyak hal yang perlu kita bicarakan dengan Dr Mahathir Mohamad. Terutama dengan yang berkaitan dengan perbatasan, TKI, banyak lah," kata Jokowi.