TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Ombudsman Republik Indonesia, Laode Ida, akan melakukan investigasi mengenai keseluruhan dampak dan penyebab padam listrik yang terjadi di DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten dan sebagian Jawa Tengah pada 4-5 Agustus 2019.
"Ombudsman akan melakukan tugasnya dan mudah-mudahan dalam tiga minggu ke depan kami bisa lihat hasilnya," kata Laode Ide di kantornya, Jakarta, Kamis, 8 Agustus 2019. Ida menggelar pertemuan soal padam listrik bersama Sekjen Dewan Energi Nasional Djoko Siswanto, Direktur Pengadaan Strategis 2 PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Djoko Raharjo Abumanan, Koordinator Pengaduan dan Hukum Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Sularsi, Anggota Ombudsman Alvin Lie, dan Ketua Komunitas Konsumen Indonesia David Tobing di kantornya.
Dalam hasil pertemuan sekitar 2,5 jam itu, PLN memberikan informasi dan pemberitahuan yang lebih komprehensif, dibandingkan informasi yang beredar sebelumnya. Kendati begitu, kata dia, Ombudsman perlu melakukan pendalaman sendiri.
"Hasil pertemuan kami sebagai permintaan klarifikasi, pertama, yakni dimulainya investigasi Ombudsman sebagai inisiatif sendiri terkait peristiwa blackout kemarin," ujarnya.
Laode mengatakan investigasi itu akan mencari kepastian penyebab dari kejadian blackout itu. Kedua, Laode memastikan bahwa Ombudsman juga akan menelusuri bagaimana sebenarnya tata kelola di internal PLN. Termasuk, bagaimana kaitan antara hal tersebut dengan kinerja pihak Dewan Energi Nasional.
Ketiga, Ombudsman juga akan terus memantau penerapan sistem kompensasi yang dijanjikan PLN, yang akan diberikan kepada para pelanggan terdampak akibat kejadian blackout kemarin.
Sedangkan keempat, kata dia, Ombudsman juga akan mengawal PLN mengenai upaya-upaya perbaikan pelayanan kelistrikan bagi para pelanggan ke depannya.
Pada 4-5 Agustus, terjadi pemadaman listrik dari pukul 11.48 Jakarta, Jawa Barat, Banten dan sebagian Jawa Tengah. Hal itu berawal dari gangguan beberapa kali pada Saluran Udara Tegangan Extra Tinggi (SUTET) 500 kV Ungaran- Pemalang. Gangguan itu membuat tegangan listrik turun drastis dan berdampak menyebabkan pembangkit Depok dan Tasik gangguan.
"PLN telah melakukan upaya-upaya maksimal dan akan melakukan evaluasi internal untuk mencegah terulangnya kejadian hari ini" kata Plt. Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani.