TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia atau BI menyatakan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juli 2019 tercatat sebesar US$ 125,9 miliar. Angka ini meningkat jika dibandingkan dengan posisi pada akhir Juni 2019 yang mencapai US$ 123,8 miliar.
"Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko dalam keterangan yang diunggah dalam situs resmi Bank Indonesia, Rabu, 7 Agustus 2019.
Onny mengatakan posisi cadangan devisa pada akhir Juli 2019 tersebut setara dengan pembiayaan 7,3 bulan impor atau 7,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Selain itu, jumlah cadangan devisa itu juga berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Onny menjelaskan peningkatan cadangan devisa pada Juli 2019 terutama dipengaruhi oleh penerimaan devisa dari sektor minyak dan gas serta valuta asing (valas) lainnya. Jumlah itu juga disumbangkan oleh penarikan utang luar negeri yang dilakukan oleh pemerintah.
"Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai dengan didukung stabilitas dan prospek ekonomi yang tetap baik," kata Onny.
Sementara itu, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2019 tercatat sebesar US$ 123,8 miliar. Angka itu meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Mei 2019 yang sebesar US$ 120,3 miliar.