TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Pandjaitan mengatakan perusahaan asal Jepang, Softbank, berpeluang meningkatkan investasinya di Indonesia hingga mencapai US$ 10 miliar atau sekitar Rp 140 triliun dengan asumsi nilai tukar Rp 14.000 per dolar Amerika Serikat.
"Jadi mereka melihat peluang investasi di Indonesia, dalam lima tahun ke depan, dia bisa datang dengan US$ 10 miliar," ujar Luhut di Kantor Kemenko Maritim, Jakarta, Senin petang, 5 Agustus 2019.
Ia mengatakan perusahaan asal Negeri Sakura itu masuk ke Tanah Air lantaran melihat peluangnya begitu bagus. Pasalnya, Luhut berujar bos dari Jepang itu telah melihat data ekonomi Indonesia cukup baik dan harapannya besar. Belum lagi bila melihat pemasukan Grab yang hampir separuhnya masuk dari Indonesia.
"Sangat bagus karena investasi itu juga akan masuk ke start-up yang baru mulai, tidak hanya kepada Grab dan Tokopedia, itu permintaan presiden," tutur dia.
Sebelumnya, perusahaan teknologi asal Jepang tersebut rencananya mengucurkan investasi kepada Grab untuk mendorong digitalisasi layanan-layanan penting serta infrastruktur digital. Adapun pertemuan dengan Presiden Jokowi dilakukan guna mewujudkan misi ambisius Grab Indonesia menjadi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara dalam beberapa tahun ke depan.
Di samping itu, Luhut menyebut CEO Softbank Masayoshi Son tampak terkesan dengan Presiden Joko Widodo sehingga komitmen investasi US$ 2 miliar yang belakangan dicanangkan pun disebut akan diperbanyak menjadi US$ 5 miliar dalam tiga tahun investasi ke depan.
"Setelah bertemu dengan presiden beliau terkesan dengan presiden, sehingga agenda yang dijadwalkan 30 menit menjadi 1 jam, jadi dia confidence," tutur Luhut Pandjaitan. Bahkan ia mengatakan Masayoshi pun baru pertama kali mau menggelar konferensi pers dengan wartawan lantaran menikmati kunjungannya ke Indonesia.
CAESAR AKBAR