TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) wilayah kerja Sumatera Bagian Selatan menyatakan usai gempa Banten tidak terdapat gangguan terhadap sarana dan fasilitas operasional yang ada.
“Menurut laporan awal, Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) dan Depot LPG Panjang, Lampung tidak mengalami kerusakan fisik. Operasional kapal di dermaga TBBM Panjang pun saat ini kembali beroperasi setelah sempat dievakuasi saat gempa," kata Region Manager Communication & CSR Sumbagsel, Rifky Rakhman Yusuf dalam keterangannya, Jumat 2 Agustus 2019.
Pada Jumat, 2 Agustus 2019, pukul 19.00 WIB, gempa Banten berkekuatan 6,9 M menggoyang sejumlah daerah sekitar. Gempa berpusat di Samudera Hindia di selatan Pandeglang.
Rifky mengatakan selain sarana infrastruktur Pertamina, sarana infrastruktur mitra penyalur bahan bakar seperti SPBU, SPPBE, agen, dan Pangkalan LPG terpantau aman dan masih beroperasi secara normal. Meski demikian, seluruh mitra penyalur diingatkan untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan informasi mengenai efek gempa dan peringatan tsunami.
Selain itu, kata Rifky, melihat besarnya skala gempa, Pertamina mengecek sarana infrastruktur yang berada di Bengkulu. Posisi TBBM Pulau Baai dan Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Fatmawati Soekarno yang berada di pesisir juga diingatkan untuk selalu waspada.
“Efek gempa mungkin tidak terlalu besar dan kondisi sarana infrastruktur tidak terganggu. Namun teman-teman di Bengkulu tetap waspada potensi tsunami,” kata Rifky.
Hingga saat ini Pertamina terus mengecek ulang seluruh sarana infrastrukturnya untuk memastikan operasional distribusi energi tetap berjalan dengan baik pasca gempa Banten.
DIAS PRASONGKO