Dengan konstruksi demikian, Zulfikri mengatakan, bisa menghilangkan 1.992 perlintasan sebidang di sepanjang jalur KA Jakarta-Surabaya baik resmi maupun tidak resmi. Nantinya, setelah revitalisasi jalur KA tersebut, waktu tempuh Jakarta-Surabaya dengan kecepatan 160 kilometer per jam menjadi 5,5 jam dari yang saat ini sembilan sampai 10 jam dengan kecepatan 90 kilometer per jam.
Zulfikri meyakini apabila itu terjadi maka akan ada perpindahan dari penumpang pesawat ke kereta dengan waktu tempuh 5,5 dari kota ke kota. "Akan ada pergeseran yang signifikan dari penumpang angkutan udara," katanya.
Saat ini tengah dilakukan pra studi kelaikan oleh JICA untuk melakukan kajian struktur jalur tersebut mengingat struktur akan memakan biaya terbesar dari konstruksi. "Jepang sudah bekerja nanti di akhir Desember ini sudah diketahui rancangan strukturnya karena nilai terbesar konstruksi itu di strukturnya," katanya.
Pembangunannya pun, lanjut dia, akan dilakukan bertahap, yakni Jakarta-Semarang kemudian Semarang-Surabaya. Terkait nilai investasi untuk proyek kereta semi cepat ini tergantung hasil dari studi kelaikan, namun perkiraan awalnya sekitar Rp70 triliun.
BISNIS