TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan bahwa total uang Rp 10 miliar yang sebelumnya berada pada nasabah yang tidak berhak karena error sistem Bank Mandiri beberapa waktu lalu, telah dikembalikan sebagian besar. Dan masih tersisa Rp 1,7 miliar.
"Prosesnya yang 10 miliar itu kalau enggak salah tinggal 1,7 miliar. Itu ada yang pergi pergi ke luar negeri nanti aja lah," kata Rohan di Plaza Mandiri, Jakarta Pusat, Jumat, 2 Agustus 2019.
Dia menambahkan, bahwa dari 2600 nasabah yang ditangguhkan karena kejadian tersebut pun sudah kembali pulih dan uang Rp 1,7 miliar masih tersisa pada 37 nasabah yang diperkirakan selesai secepatnya.
"Nasabahnya masih banyak yang ke luar negeri kali ya, sama banyak cuti. Jadi nunggu mereka dulu ya," ucapnya.
Rohan menjelaskan bahwa nasabah yang masih memegang dana Bank Mandiri tersebut tidak ada yang akan diberikan sanksi karena mereka adalah pelanggan setia bank plat merah tersebut.
"Nasabah kita udah lama kenalan di cabang cabang dan kita juga udah saling kenal. Ini jadi ini cuman ngobrol-ngobrol aja, say thank you juga yang udah ngembaliin," ungkap dia.
Sebelumnya, Bank Mandiri menyatakan bahwa pada Sabtu, 20 Juli 2019 telah terjadi gangguan sistem yang membuat saldo nasabah bertambah maupun berkurang secara drastis. Gangguan itu terjadi akibat adanya error saat akan dilakukan perpindahan dan pemeliharaan proses dari core system ke back up system yang rutin dilaksanakan setiap akhir hari.
Sekitar 10 persen nasabah Bank Mandiri mengalami kehilangan atau pertambahan saldo secara tiba-tiba. Keluhan dari nasabah sebelumnya muncul di sejumlah daerah maupun lewat media sosial.