Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga menyelidiki dampak tumpahan minyak dari sumur PHE ONWJ. Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Karliansyah, mengatakan timnya telah turun ke lokasi kejadian sejak 20 Juli. Timnya menemukan dua desa di Kabupaten Bekasi dan tujuh desa di Kabupaten Karawang terkena dampak tumpahan minyak. Saat ini, tim juga sedang mendalami informasi sebaran tumpahan yang mulai masuk ke area Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Menurut Karliansyah, timnya menemukan tumpahan minyak telah merusak ekosistem mangrove. "Perakarannya tertutup lapisan minyak, maka mangrove akan mati," kata dia. Dia enggan menyebutkan detail lokasi dan luas hutan mangrove yang rusak, dengan alasan masih mengumpulkan data.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, mengatakan perusahaan berkomitmen mengganti semua kerugian akibat tumpahan minyak sumur YYA-1. Untuk mengganti kerugian masyarakat, Pertamina telah bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk memverifikasi data pengaduan. Jumlah masyarakat yang mengadu mengalami kerugian masih didata di 11 posko yang disebar Pertamina di enam lokasi terkena dampak.
Menurut Nicke, pemerintah daerah nantinya yang akan menentukan siapa saja yang berhak menerima ganti rugi dan besarannya. Pemerintah juga akan menentukan skema ganti rugi. "Misalnya kalau ada pemilik tambak yang harus panen lebih awal karena takut terdampak, selisih kerugiannya akan dibayar," kata dia.
Untuk mengurangi dampak lingkungan, Nicke mengatakan Pertamina saat ini tengah berupaya mengambil semua minyak yang mengambang di lautan agar tak mengalir ke darat. Saat ini lima static oil boom sepanjang 2.450 meter dipasang untuk mengurung minyak di sekitar anjungan yang nantinya akan disedot dan ditampung dalam kontainer. Pertamina juga memasang dynamic oil boom untuk mengambil minyak yang lolos di static oil bloom.
Perusahaan juga sedang bersiap menutup sumber kebocoran dengan mengebor relief well—secara horizontal ke tajakan sumur utama—untuk saluran injeksi semen. Proses ini diperkirakan rampung dalam waktu dua bulan. Nicke belum bisa memastikan kerugian Pertamina akibat kebocoran sumur pengeboran ini.