Kondisi tersebut, ujar Sri Mulyani, juga didukung oleh suku bunga perbankan global yang turun dan likuiditas yang masih akan diperlonggar secara global maupun dalam negeri. "Hal tersebut memberikan sinyal satu arah, yakni confidence dan momentum pertumbuhan," kata dia.
Secara terpisah, Pelaksana Tugas Deputi Pengendalian dan Pelaksanaan BKPM, Farah Ratnadewi Indriani, mengatakan realisasi investasi periode ini berasal dari penanaman modal dalam negeri atau PMDN sebesar Rp 95,6 triliun. Sedangkan penanaman modal asing atau PMA mencapai Rp 104,9 triliun.
"Realisasi PMDN naik 18,6 persen dan PMA naik 9,6 persen," katanya dalam konferensi pers di kantor BKPM.
Optimisme Sri Mulyani ini seiring dengan catatan BKPM yang menyebut bahwa mulai Januari hingga Juni 2019, realisasi investasi mencapai Rp 395,6 triliun. Realisasi investasi semester I tahun 2019 disebut berhasil menyerap tenaga kerja mencapai 490.715.
CAESAR AKBAR | FRANCISCA CHRISTY