TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meyakini bahwa realisasi investasi pada paruh kedua tahun 2019 bakal semakin moncer. "Kami optimistis dengan momentum sesudah pemilu dan arah kebijakan Presiden Joko Widodo yang disampaikan juga dilakukan untuk memacu investasi, ekspor, dan mendukung pariwisata," ujar dia di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Selasa, 30 Juli 2019.
Pemerintah sebelumnya sudah memberikan sejumlah insentif pajak untuk mendukung investasi, misalnya tax holiday, tax amnesty, hingga penurunan suku bunga untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Di samping itu, pemerintah juga memberikan kemudahan seperti restitusi, sehingga dunia usaha bisa menggunakan sumber dayanya untuk berekspansi.
"Kami juga sudah turunkan insentif inovasi riset dan pengembangan atau vokasi yang diharapkan bisa memacu gairah dunia usaha dalam menggunakan space yang diberikan pemeirntah untuk meningkatkan usaha," kata Sri Mulyani.
Dengan perekonomian yang stabil dan arah kebijakan yang pasti, Sri Mulyani optimistis kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya di Tanah Air juga tumbuh. Buktinya, kata dia, Presiden Jokowi kebanjiran kunjungan dari beberapa tamu luar negeri. Misalnya saja Presiden Uni Emirat Arab yang menanyakan proyek untuk dimasuki permodalan hingga perusahaan Softbank yang siap menyuntik dana kepada Grab Indonesia.
Di samping itu, dari dalam negeri, pemerintah juga tengah memacu penyelesaian beberapa kawasan pariwisata, misalnya Danau Toba, Labuan Bajo, Mandalika, hingga Borobudur. "Pemerintah menggunakan anggaran APBN, APBD dan menggunakan instrumen non APBN untuk bisa menarik investasi dan hal-hal yang bisa perkuat ekonomi Indonesia," tutur Sri Mulyani.