Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bos Nexmedia: TV Berbayar Vs Layanan Streaming Makin Ketat

image-gnews
Perangkat hiburan mobil NexDrive dari Nexmedia. TEMPO/Praga Utama
Perangkat hiburan mobil NexDrive dari Nexmedia. TEMPO/Praga Utama
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur PT Mediatama Anugerah Citra atau Nexmedia Junus Kuswara menyatakan bahwa kompetisi atau persaingan antar operator di industri TV berbayar makin ketat. Dia mengatakan, ketatnya kompetisi ini terjadi antara TV berbayar dengan layanan berbasis internet atau streaming.

"Memang kompetisi semakin ketat antar operator TV berbayar dengan platform TV yang berbasis internet atau layanan streaming," kata Janus kepada Tempo, Selasa 30 Juli 2019.

Dia mengatakan, ketatnya kompetisi antar operator TV berbayar dengan platform berbasis internet ini direspons perusahaan dengan mengeser model bisnis mereka. Salah satunya, Nexmedia ikut pula membuat layanan lewat platform internet yang juga dikenal dengan istilah over the top (OTT).

Karena itu, pada 1 September 2019 mendatang Nexmedia berencana menghentikan layanan TV berbayar. Junus mengatakan penghentian ini sejalan dengan rencana perusahaan untuk mengkonsolidasikan seluruh layanan yang dimiliki Nexmedia. "Untuk mengeser model bisnis itu, saat ini masih on progress, salah satunya lewat OTT," kata Junus.

Junus juga mengatakan, rencana perusahaan yang memutuskan untuk mengkonsolidasikan pelayanan content/siaran berbayar telah dilakukan sejak beberapa waktu lalu. Salah satunya perusahaan, kata Junus, telah memperkenalkan layanan berbayar lewat subscription melalui platform OTT Vidio Premier. 

Perusahaan, kata dia, yakin bahwa layanan melalui OTT merupakan platform yang lebih tepat. Khususnya untuk memberikan berbagai layanan kepada pengguna dengan jangkauan yang makin mudah, apalagi dengan akses layanan internet di seluruh Indonesia yang juga semakin murah. 

Ketua Bidang Penyiaran Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) Hardijanto Saroso sebelumnya menilai secara umum industri TV berbayar di Indonesia memang sedang dalam tekanan. Tekanan terjadi karena pelaku usaha kesulitan menyeimbangkan antara pendapatan dengan biaya operasional.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Jumlah income untuk mendukung kegiatan operasional cukup sulit,” kata Hardijanto seperti dikutip Bisnis, Senin, 29 Juli 2019.

Hardijanto menambahkan kebiasaan orang Indonesia yang gemar menonton program lokal juga membuat bisnis TV berbayar kurang bergairah. Penyebab lain bisnis TV berbayar tergerus adalah karena ketidakmampuan untuk bersaing dengan layanan streaming internet.

Konten video on demand seperti Netflix dan juga konten video gratis seperti YouTube akan mengubur industri TV berbayar jika tidak menemukan model bisnis yang tepat. “Jadi dengan ekosistem yang ada saat ini sulit bagi bisnis siaran TV jika tidak menemukan model yang tepat,” kata Hardijanto.

DIAS PRASONGKO | BISNIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

20 jam lalu

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. ANTARA/HO-Ministry of Industry.
Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

Pemerintah RI membahas langkah strategis mengurangi emisi karbon sektor industri di ajang pameran global Hannover Messe 2024 Jerman.


Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

8 hari lalu

Pupuk Urea Kujang. TEMPO/Subekti
Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

Pupuk Kujang menambah lini produk non pupuk dengan meresmikan pabrik dry ice atau es kering memanfaatkan produksi pabrik CO2 cair.


Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

13 hari lalu

Pekerja menyelesaikan produksi kain sarung di Pabrik Tekstil Kawasan Industri Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat 4 Januari 2019. Kementerian Perindustrian menargetkan ekspor tekstil dan produk tekstil (TPT) pada tahun 2019 mencapai 15 miliar dollar AS atau naik 11 persen dibandingkan target pada tahun 2018. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

Asosiasi Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) mengungkapkan dampak kebijakan pembatasan impor yang diterapkan oleh pemerintah.


CIPS Nilai Aturan Pembatasan Impor Berpotensi Lemahkan Daya Saing Produk Dalam Negeri

18 hari lalu

Ilustrasi Ekspor Import. Getty Images
CIPS Nilai Aturan Pembatasan Impor Berpotensi Lemahkan Daya Saing Produk Dalam Negeri

Dengan aturan ini, dokumen lartas yang sebelumnya hanya berupa laporan survey (LS) kini bertambah menjadi LS dan Persetujuan Impor.


Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

22 hari lalu

Presiden Tokopedia Melissa Siska Juminto menjelaskan soal integrasi sistem TikTik Shop dan Tokopedia di kantornya, Jakarta Selatan pada Rabu, 3 April 2023. TEMPO/Riani Sanusi Putri
Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

Tokopedia menyatakan bersedia bekerja sama dan membantu penerapan aturan.


Zulhas Musnahkan 11 Jenis Barang Impor Ilegal Senilai Rp 9,3 Miliar, Apa Saja?

28 hari lalu

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan saat melakukan pemusnahan barang-barang impor yang tidak sesuai ketentuan di pergudangan kawasan Citeureup, Bogor, Jawa Barat, Kamis 28 Maret 2024. ANTARA/Maria Cicilia Galuh
Zulhas Musnahkan 11 Jenis Barang Impor Ilegal Senilai Rp 9,3 Miliar, Apa Saja?

Zulhas memimpin pemusnahan barang impor ilegal yang didapat dari pengawasan post border. Adapun total nominal barang itu mencapai Rp 9,3 miliar.


Sukses di Smartphone, Xiaomi Luncurkan HyperOS untuk Sistem Operasi di TV

30 hari lalu

Xiaomi TV S dengan HyperOS (Androidphoria.com)
Sukses di Smartphone, Xiaomi Luncurkan HyperOS untuk Sistem Operasi di TV

Tidak sebatas rekomendasi konten saja, HyperOS yang hadir di TV LED Mini Xiaomi mampu untuk meningkatkan kualitas live streaming menjadi lebih jernih.


Menteri Teten Masduki: Industri Knalpot Aftermarket Punya Potensi Ekonomi Besar

31 hari lalu

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki ketika ditemui di Smesco Jakarta pada Kamis, 30 November 2023. TEMPO/Riri Rahayu.
Menteri Teten Masduki: Industri Knalpot Aftermarket Punya Potensi Ekonomi Besar

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyatakan industri knalpot aftermarket punya potensi ekonomi besar.


AFPI Jamin Debt Collector Fintech Lending Punya Kode Etik dan Sertifikasi

33 hari lalu

Ilustrasi fintech. Shutterstock
AFPI Jamin Debt Collector Fintech Lending Punya Kode Etik dan Sertifikasi

AFPI menjamin penagih utang dalam industri fintech lending sudah bersertifikat.


THR dan Gaji ke-13 ASN Dinilai Tak Efektif Kerek Perekonomian, Ekonom: Perbaiki Upah Pekerja Sektor Industri dan Jasa

35 hari lalu

Ilustrasi pekerja menerima THR. Antara
THR dan Gaji ke-13 ASN Dinilai Tak Efektif Kerek Perekonomian, Ekonom: Perbaiki Upah Pekerja Sektor Industri dan Jasa

Ekonomi CORE Eliza Mardian mengatakan, THR dan gaji ke-13 ASN tak berdampak signifikan bagi perekonomian.