TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution yakin pertumbuhan pada realisasi investasi bisa memengaruhi pertumbuhan ekonomi Tanah Air 2019. Namun ia tak menyebut seberapa besar pengaruh dari nilai investasi tersebut.
"Kalau ditanya PDB (Produk Domestik Bruto) akan berubah, ya berubah. Tapi belum tentu satu banding satu (dengan pertumbuhan realisasi investasi)," kata Darmin di Gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Jakarta, Selasa, 30 Juli 2019. Adapun pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun ini adalah 5,2 persen.
Pasalnya, menurut Darmin, dalam perhitungan PDB, hal yang masuk hitungan adalah investasi yang telah direalisasikan, bukan sekadar investasi yang didaftarkan. Nantinya, angka tersebut akan dihitung oleh Badan Pusat Statistik. "Bahwa yang didaftar itu berapa yang diwujudkan. Jadi enggak semua asal didaftar PDB-nya naik."
Sebelumnya, Badan Koordinasi Penanaman Modal atau BKPM mencatat realisasi investasi periode triwulan II tahun 2019 meningkat 13,7 persen ketimbang periode yang sama tahun lalu. Investasi triwulan II tahun ini mencapai Rp 200,5 triliun.
Pelaksana Tugas Deputi Pengendalian dan Pelaksanaan BKPM, Farah Ratnadewi Indriani, mengatakan realisasi investasi periode ini berasal dari penanaman modal dalam negeri atau PMDN sebesar Rp 95,6 triliun. Sedangkan penanaman modal asing atau PMA mencapai Rp 104,9 triliun.
"Realisasi PMDN naik 18,6 persen dan PMA naik 9,6 persen," kata Farah dalam konferensi pers di kantor BKPM.
Dalam kesempatan yang sama, BKPM juga merilis data realisasi investasi untuk semester I 2019. Mulai Januari hingga Juni 2019, realisasi investasi mencapai Rp 395,6 triliun. Realisasi investasi semester I tahun 2019 disebut berhasil menyerap tenaga kerja mencapai 490.715 orang.
Adapun pada semester I, realisasi investasi didominasi sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi sebesar 18 persen. Kemudian, listrik, gas, dan air sebesar 14,4 persen: lantas konstruksi 8,2 persen; industri makanan 8,1 persen; dan perumahan, kawasan industri, serta perkantoran 7,8 persen.
FRANCISCA CHRISTY