TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Bidang Penyiaran Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) Hardijanto Saroso angkat bicara menanggapi berita dihentikannya siaran Nexmedia per 31 Agustus 2019.
Hardijanto menilai secara umum industri TV berbayar di Indonesia memang sedang dalam tekanan. Tekanan terjadi karena para pelaku usaha kesulitan dalam menyeimbangkan antara pendapatan dengan biaya operasional.
Berdasarkan hitungannya, sebuah perusahaan TV berbayar baru dapat bertahan minimum jika memiliki jumlah pelanggan mencapai 500.000 – 750.000 pelanggan dengan rata-rata pembayaran sebesar Rp 200.000 per bulan. Bahkan dengan angka tersebut, menurut Hardijato, keuntungan yang dibukukan oleh pelaku usaha bisnis TV berbayar masih tipis.
“Jumlah income untuk mendukung kegiatan operasional cukup sulit,” kata Hardijanto, Senin, 29 Juli 2019.
Hardijanto menambahkan kebiasaan orang Indonesia yang gemar menonton program lokal juga membuat bisnis TV berbayar kurang bergairah.
Sejumlah program asing yang ditawarkan oleh TV berbayar justru tidak laku. Karena masyarakat justru berlangganan TV berbayar untuk memperoleh gambar yang jernih saat menonton tayangan lokal.
Di samping itu, menurut Hardijanto, penyebab lain bisnis TV berbayar tergerus adalah karena ketidakmampuan TV berbayar bersaing dengan layanan streaming internet. Konten video on demand seperti Netflix dan juga konten video gratis seperti YouTube akan mengubur industri TV berbayar jika industri TV berbayar tidak menemukan model bisnis yang tepat.
“Jadi dengan ekosistem yang ada saat ini sulit bagi bisnis siaran TV jika tidak menemukan model yang tepat,” kata Hardijanto.
Sebelumnya, berdasarkan surat elektronik yang diterima oleh pelanggan Nexmedia, disebutkan sebagai apresiasi terakhir Nexmedia, para pelanggan akan diberikan tayangan gratis selama 1 bulan mulai dari 1 Agustus – 31 Agustus 2019 atau sebelum tayangan siaran Nexmedia berhenti.
PT Mediatama Anugerah Citra didirikan oleh Dian Khrisna Mukti. Pertama kali Nexmedia mengudara pada 23 November 2011 atau 8 tahun lalu. Program yang disajikan antara lain film, olah raga, hiburan, pendidikan, ana
BISNIS