TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menganggap wajar suntikan investasi dari SoftBank kepada Grab Indonesia yang nilainya mencapai US$ 2 miliar atau setara dengan Rp 28 triliun. Rudiantara mengatakan, investor asing memang banyak membidik start-up di Indonesia lantaran memiliki pasar digital yang potensial.
"Indonesia itu pertumbuhan ekonomi digitalnya paling besar, apalagi di ASEAN," ujarnya saat ditemui di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin, 29 Juli 2019.
Rudiantara mengatakan,Indonesia kerap dilirik oleh investor asing lantaran menjadi salah satu basis tumbuhnya perusahaan-perusahaan start-up. Pada 2016, Indonesia pernah mencanangkan target pertumbuhan 1.000 start-up atau perusahaan rintisan baru.
Dua tahun selanjutnya, yakni pada 2018, Kominfo mencatat pertumbuhan start-up di Indonesia sudah mencapai setengah dari target. Kala itu, melalui program 1.000 Start-Up Digital, Indonesia sudah melahirkan 525 start up.
Rudiantara mengakui bahwa sebagian besar start-up yang tumbuh dan berkembang di Indonesia mumpuni. Laju pertumbuhan start-up yang signifikan tak hanya untuk perusahaan asing yang masuk ke Indonesia dan membuka badan usaha di Tanah Air, tapi juga start-up rintisan dalam negeri.
Ia mencontohkan kesuksesan start-up dalam negeri, seperti Bukalapak dan Gojek, yang saat ini telah memperoleh valuasi decacorn. "Lihat saja Gojek sudah (ekspansi) di mana. Bukalapak sudah (ekspansi) ke mana," tutur Rudiantara.
Sebelumnya, hari ini, Senin 29 Juli 2019, CEO SoftBank Group Masayoshi Son yang didampingi oleh CEO Grab Anthony Tan serta Direktur Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin siang.
Bank asal Jepang tersebut rencananya mengucurkan investasi kepada Grab untuk mendorong digitalisasi layanan-layanan penting serta infrastruktur digital. Adapun pertemuan tersebut dilakukan guna mewujudkan misi ambisius Grab Indonesia menjadi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara dalam beberapa tahun ke depan.
Dalam keterangan tertulis, Grab menyatakan bakal memanfaatkan investasi untuk pengembangan bisnis. Grab akan berfokus membidik peluang di sektor teknologi dan potensi teknologi domestik.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | BISNIS