TEMPO.CO, Jakarta - General Manager Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Yos Suwagiono mengatakan Angkasa Pura II telah menerima surat permohonan dari pemerintah daerah Aceh Besar terkait penutupan bandara saat hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. Surat tersebut ditujukan kepada entitasnya pada Jumat, 26 Juli 2019.
"Pemda sudah bersurat kepada kami Jumat ini dan akan kami teruskan ke Otban (Otoritas Bandara II Medan) hari ini," ujar Yos saat dihubungi Tempo pada Senin, 29 Juli 2019.
Yos mengatakan Angkasa Pura II sebagai operator tidak memiliki wewenang untuk membuat keputusan yang bersifat regulatif. Menurut dia, keputusan dikabulkan atau tidaknya permintaan daerah untuk meniadakan operasi bandara saat hari raya umat Islam berada di tangan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan.
Ia menjelaskan, setelah AP II memperoleh kepastian dari Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, barulah operator menjalankan rekomendasi dari regulator. Tempo telah mencoba menghubungi Dirjen Perhubungan Udara Polana Banguningsih Pramesti melalui pesan pendek, namun belum memperoleh respons.
Meski ada permintaan penutupan, Yos mengatakan hal tersebut tak terlampau berdampak terhadap pergerakan penumpang. "Karena permintaan menutupnya cuma pukul 00.00 sampai 12.00 WIB tidak terlalu berpengaruh karena dalam rentang waktu itu hanya ada dua penerbangan kedatangan," ucapnya.
Manajemen mencatat, dalam sehari, pergerakan penumpang di Bandara SIM berjumlah 3.500 orang. Frekuensi pergerakan penumpang padat saat siang hingga malam.
Pemerintah Kabupaten Aceh Besar sebelumnya meminta Angkasa Pura II menghentikan penerbangan pada hari pertama Idul Adha dan Idul Fitri. Bupati Kabupaten Aceh Besar Mawardi Ali menyatakan Idul Fitri dan Idul Adha merupakan hari yang sakral bagi umat Islam.
"Dalam rangka pelaksanaan dan penegakan syariat Islam di Aceh Besar, kami menghimbau pihak Bandara SIM dan seluruh maskapai untuk menghentikan seluruh penerbangan, baik yang lepas landas maupun mendarat," kata Mawardi.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | ANTARA