Tempo Media Group dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) akan mengadakan diskusi dengan tema “Menciptakan Industri Sawit Indonesia yang Berkelanjutan” di Hotel Borobur, Jakarta, Rabu siang, 31 Juli 2019. Acara ini rencananya dibuka dengan kata sambutan Ketua Umum KADIN Rosan P. Roeslani dan dilanjutkan oleh Darmin Nasution, Menteri Koordinator Perekonomian Indonesia sebagai pembicara kunci (keynote speaker).
Narasumber lainnya adalah Abdul Rochim, Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian dan Joko Supriyono, Ketua Umum Gabungan Pengusaha kepala Sawit Indonesia (GAPKI). Berikutnya adalah Agus Purnomo, Managing Director Sustainability and Strategis Stakeholders Engagement Golden Agri-Resources, serta Duljatmono, Direktur Pemasaran dan Penjualan PT Krama Yudha Tiga Berlian Motor (KTB).
Salah satu komoditas yang berkembang paling pesat di Indonesia adalah kelapa sawit. Sekitar 59 persen total perkebunan merupakan penghasil kelapa sawit. Crude palm oil (CPO) atau minyak sawit mentah paling banyak diproduksi dan dikonsumsi di dunia. Industri kelapa sawit menjadi penghasil devisa terbesar Indonesia pada komoditas ekspor nonmigas.
Pada 2016, total ekspor minyak sawit sebesar Rp 240 triliun. Data dari UN COMTRADE (2016) menyebutkan volume ekspor CPO Indonesia periode 1999-2014 selalu unggul dibanding Malaysia dan Thailand. Besarnya produksi dan tingginya angka eskpor CPO dari Indonesia karena CPO sering digunakan untuk berbagai kebutuhan, seperti makanan, produk kebersihan, serta sumber biofuel dan biodiesel.
Namun, beberapa tahun belakangan industri sawit Indonesia dihadapkan dengan berbagai permasalahan. Salah satunya penolakan penggunaan CPO sebagai bahan bakar kendaraan bermotor oleh Uni Eropa. Uni Eropa akan melarang pemanfaatan minyak kelapa sawit dan turunannya sebagai bahan pembuatan biofuel pada 2030 mendatang. Selain itu, juga deforestasi kawasan hutan hujan menjadi isu yang kerap dikaitkan dengan industri sawit dunia.
Berbagai isu tersebut menyulitkan Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah dan pelaku industri sawit Indonesia perlu menemukan solusi tentang peningkatan daya saing sawit di pasar dunia dan kepedulian atas masalah lingkungan hidup. Dengan demikian, tujuan percepatan pembangunan berkelanjutan Indonesia pun akan terwujud. (*)