TEMPO.CO, Bandung - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat Mohammad Arifin Soedjayana mengungkapkan bahwa harga cabai di daerahnya saat ini kembali melonjak. “Jawa Barat sentra (cabai), tapi harga tetap mahal, itu anomali,” kata dia di Bandung, Rabu, 24 Juli 2019.
Arifin mencontohkan, harga cabai merah melonjak hingga tembus Rp 70 ribu per kilogram. Sementara harga normalnya berkisar Rp 30 ribu per kilogram. “Hampir di semua provinsi, yang sentra cabai atau tidak, sama,” kata dia.
Arifin menduga, lonjakan harga kali ini ada hubungannya dengan pasokan cabai yang seret. Karena itu, pihaknya sudah meminta petani besar untuk segera menambah pasokan cabai. “Kita minta para petani besar di Pangalengan, Kabupaten Bandung, stoknya habis. Mereka juga distribusi ke mana-mana, sampai ke luar provinsi juga,” kata dia.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Jawa Barat, Hendy Jatnika, mengakui bahwa pasokan tanaman cabai saat ini berkurang. “Cabai dari sentranya sudah banyak berkurang karena beberapa waktu lalu, pada saat harga cabai murah, petani mengganti dengan tanaman lain,” kata dia pada Tempo, Rabu, 24 Juli 2019.
Hendy mengatakan, kondisi minimnya pasokan cabai ini membutuhkan waktu untuk kembali pulih. Ditambah musim kemarau saat ini, bukanlah saat yang pas untuk menanam cabai. “Kalau petani bulan ini tanam, baru tiga bulan ke depan ada panen lagi. Dan saat kemarau seperti sekarang untuk tanam baru, sumber airnya sangat terbatas,” kata dia.
Pantauan harga cabai oleh Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Jawa Barat di sejumlah pasar tradisional di Kota Bandung menunjukkan lonjakan harga cabai. Harga cabai merah keriting tercatat Rp 70 ribu per kilogram, cabai merah biasa Rp 90 ribu per kilogram, cabai rawit hijau Rp 90 ribu per kilogram, serta cabai rawit merah Rp 80 ribu per kilogram.
AHMAD FIKRI