Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kadin Tak Yakin Target Pertumbuhan Ekspor 8 Persen Tak Tercapai

image-gnews
Kapal kontainer CMA CGM Tage yang membawa 4,300 TEUs komoditas ekspor Indonesia di Terminal Jakarta International Container Terminal (JICT), Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, 15 Mei 2018. TEMPO/M YUSUF MANURUNG
Kapal kontainer CMA CGM Tage yang membawa 4,300 TEUs komoditas ekspor Indonesia di Terminal Jakarta International Container Terminal (JICT), Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, 15 Mei 2018. TEMPO/M YUSUF MANURUNG
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kalangan pelaku usaha pesimistis pemerintah dapat merealisasikan target pertumbuhan ekspor sebesar 8 persen menjadi US$ 175,8 miliar pada tahun ini.

Ketua Komite Tetap Ekspor Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Handito Joewono mengatakan, target tersebut akan sangat sulit dicapai pada akhir tahun apabila berkaca pada laju pertumbuhan ekspor nonmigas sepanjang semester I/2019 yang masih negatif.

“Sulit jika kita masih berkutat dengan menyalahkan kondisi ekonomi global yang terus menekan perekonomian kita. Buktinya Vietnam saja masih mencatatkan kinerja positif. Berarti apa yang kita lakukan selama ini, baik pemerintah maupun pengusaha masih belum tepat sasaran,” kata Handita, Ahad, 21 Juli 2019.

Lebih jauh Handita meminta pemerintah lebih realistis untuk menetapkan target ekspor pada sisa akhir tahun ini. Pasalnya, apabila gap antara target dan capaian ekspor nonmigas tahun ini terlalu besar, maka akan membuat kepercayaan investor untuk masuk ke Indonesia semakin berkurang.

Tahun lalu, kata Handita, kalangan pengusaha sudah khawatir karena laju pertumbuhan ekspor nonmigas hanya 6,68 persen secara tahunan, padahal target yang dicanangkan 11 persen. "Kalau tahun ini target ekspor kembali gagal tercapai dan gap-nya jauh dari realisasi, maka investor akan bertanya-tanya, seberapa prospektif negara kita nanti untuk investasi,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Benny Soetrisno mengatakan, pemerintah dan kalangan usaha harus bekerja keras agar kinerja ekspor nonmigas tidak mengalami penurunan pada tahun ini. Ia pun mendukung upaya pemerintah untuk memetakan ulang target ekspor nonmigas pada tahun ini.

Terlebih, kata Benny, Indonesia masih menjadi negara dengan kinerja ekspor terburuk di kelompok Asean 5 yang terdiri dari Thailand, Filipina, Malaysia, dan Vietnam sepanjang Januari - Mei 2019. Revisi target pertumbuhan ekspor pun telah dilakukan oleh salah satu negara anggota Asean 5 yakni Thailand pada Juni lalu dari 8 persen menjadi 3 persen secara tahunan pada tahun ini.  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Benny, tidak perlu upaya muluk-muluk untuk menggenjot ekspor nonmigas. Kita hanya perlu maksimalkan ekspor di sektor manufaktur seperti, ban, elektronik, furnitur, pakaian jadi dan farmasi. "Saya yakin, komoditas itu akan mampu menutup koreksi kinerja ekspor dari sektor komoditas seperti CPO,” ucapnya.

Selain, itu Benny juga mendesak kepada lembaga pemberi pinjaman ekspor untuk segera menurunkan bunga pinjaman ekspor, untuk menstimulus ekspor nasional. Terlebih, lanjutnya,  Bank Indonesia telah menurunkan suku bunga acuannya pada bulan ini menjadi 5,75 persen.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor nonmigas pada Januari - Juni 2019 terkoreksi 6,54 persen secara tahunan menjadi US$ 74,21 miliar. Komoditas yang menyumbang persentase penurunan nilai ekspor terbesar adalah lemak dan minyak hewan/nabati yang turun 18,13 persen secara tahunan menjadi US$ 8,08 miliar.

Posisi kedua adalah alas kaki, yang turun 12,17 persen secara tahunan menjadi US$2,19 miliar. Sementara itu, komoditas lain yang mengalami penurunan nilai ekspor sepanjang semester I/2019 adalah bahan bakar mineral, mesin/peralatan listrik, karet dan barang dari karet, serta mesin/peralatan mekanik.

BISNIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

1 jam lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00% tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.


Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

11 jam lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto, saat ditemui usai mengumpulkan 45 tim hukum Prabowo-Gibran di kediamannya, Jl. Kertanegara No 4, Jakarta Selatan pada Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Intan Setiawanty
Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.


LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

1 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.


Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

2 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam konferensi pers ihwal antisipasi dampak konflik Iran-Israel di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat pada Kamis, 17 April 2024. TEMPO/Riani Sanusi Putri
Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.


Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

2 hari lalu

Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung, Priok, Jakarta, Senin, 15 Januari 2024.  Badan Pusat Statistik atau BPS mengumumkan total nilai ekspor Indonesia pada Desember 2023 mencapai US$ 22,41 miliar. Tempo/Tony Hartawan
Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.


BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

2 hari lalu

Buruh pelabuhan membongkar beras impor asal Thailand dari kapal kargo di Pelabuhan Boom Baru, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat 1 Maret 2024. Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Selatan-Bangka Belitung mendapatkan pasokan beras impor sebanyak 42.000 ton beras dari Thailand, Vietnam, Myanmar yang akan didistribusikan ke dua provinsi yaitu Sumatera Selatan dan Kepulauan Bangka Belitung sebagai cadangan beras pemerintah untuk menjamin ketersediaan dan stabilitas harga.  ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.


BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

2 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.


Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

2 hari lalu

Warga menggiling biji kopi Robusta  petik merah di Desa Kali Banger, Gemawang, Temanggung, Jawa Tengah, Kamis, 20 Juli 2023. Harga biji kopi Robusta basah saat ini melonjak menjadi Rp11.500 per kilogram dari harga tahun lalu yang hanya Rp7.000 per kilogram, yang menurut pedagang harga tersebut merupakan termahal sepanjang sejarah kopi di Indonesia. ANTARA/Anis Efizudin
Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

Atase Perdagangan Kairo, M Syahran Bhakti berharap eksportir kopi Indonesia dapat memenuhi permintaan dari Mesir pada 2024 ini di atas Rp 1,5 triliun.


Demi Lobster Kawan Vietnam

2 hari lalu

Demi Lobster Kawan Vietnam

Pemerintah membuka kembali keran ekspor lobster dengan syarat para pengusaha membudidayakannya di sini atau di Vietnam-tujuan utama ekspor lobster.


Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

3 hari lalu

Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati memberikan pemaparan pada sebuah panel bertajuk
Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.