TEMPO.CO, Tangerang - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan terdapat pekerjaan rumah bagi sektor perhubungan untuk kabinet Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendatang. Dari amanah presiden Jokowi, Kementerian Perhubungan harus memastikan ketergunaan fungsi-fungsi transportasi seperti bandara, pelabuhan, dan terminal, harus maksimal.
"Misal Kertajati harus tergunakan dengan baik. Effort harus kita maksimalkan. Soetta harus berupaya bahwa fungsi-fungsi yang ada itu tergunakan dengan baik. Terminal juga demikian," kata Budi saat meninjau proyek pembangunan Runway 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Ahad, 21 Juli 2019.
Budi Karya mengatakan Kementerian Perhubungan juga perlu menunjang sektor-sektor yang paling menonjol dengan meningkatkan tiga hal, yaitu investasi, ekspor, dan tourism. "Tiga hal ini harus terus kita dukung. Investasi pasti. Investasi yang langsung dengan kita, kita dukung," ucapnya.
Dengan begitu, Budi Karya yakin, pertumbuhan ekonomi akan lebih dari 5 persen, bahkan 6 persen. Dia mencontohkan Labuan Bajo dan Bitung yang terus didukung dari sektor perhubungan, untuk meningkatkan potensi pariwisata.
Kementerian Perhubungan juga mendukung perkembangan lima Bali baru, yaitu Toba, Joglo Semar, Mandalika, Labuan bajo dan Sulawesi Utara. Hal lain yang perlu ditingkatkan yaitu ekspor.
Kegiatan ekspor yang paling banyak terjadi di pelabuhan ini, menurut Budi Karya, akan terus diselesaikan hambatan-hambatannya. Seperti di Pelabuhan Tanjung Priok yang saat ini hanya digunakan tiga hari dalam seminggu. Budi ingin, ke depan dapat beroperasi selama tujuh hari 24 jam.
Hal-hal yang kadang sederhana, menurut Budi Karya, tetapi karena konsistensi itu tidak dilakukan, akhirnya tidak mencapai basil maksimal. "Saya yakin kalau ini tujuh hari, Priok akan jadi lebih efisien. Terus efisiensi terhadap truk juga terjadi, yang tadinya seminggu sekali bisa seminggu dua kali. Jadi macet juga akan berkurang," ucapnya.