Bupati Barru Suardi Saleh mengapresiasi bantuan itu karena pelayanan untuk masyarakat di kepulauan selama ini terkendala keterbatasan akses. "Kami yakin setiap Pemda memiliki impian untuk mendapatkan kapal yang lebih representatif untuk menjadi moda transportasi masyarakat kepulauan. Selanjutnya, komitmen Pemda ialah bagaimana bantuan ini bisa betul-betul dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk melayani masyarakat di kepulauan," kata Suardi.
Sementara itu, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kemenhub Wisnu Handoko mengatakan kapal pelra merupakan salah satu moda pada rangkaian konektivitas yang paling kecil dan paling dibutuhkan oleh masyarakat. Sebb, kapal ini dapat menjangkau daerah-yang tidak bisa disandari atau dilalui kapal perintis.
"Kemenhub menyerahkan 44 kapal kepada pemda dari total 94 kapal yang dibangun Tahun Anggaran 2018. Adapun 94 kapal tersebut dibangun di 16 galangan nasional di Jawa Timur, Jawa Tengah, Lombok, dan Sulawesi Selatan," kata Wisnu.
Sebagai informasi, kapal pelra yang dihibahkan berukuran 35 GT dengan kapasitas angkut 24 penumpang, 10 ton barang, 5 orang awak kapal, dengan kecepatan kapal 9 knot.
Selanjutnya, oleh Kemenhub, 44 unit kapal pelra ini akan segera dimobilisasi dalam waktu dekat ke daerah masing-masing dengan anggaran APBN yang telah disiapkan. Adapun 50 unit kapal pelra sisanya akan segera menyusul untuk dihibahkan setelah persyaratan administratif terpenuhi.
BISNIS