TEMPO.CO, Bandung - Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat Ajam Mustazam mengatakan, pemerintah akan membangun asrama haji di Indramayu untuk jamaah haji yang berangkat haji dari Bandara Kertajati di Majalengka. Asrama haji itu dibangun dengan pembiayaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020.
“Insya Allah tahun 2020 sudah mulai membangun,” kata Ajam di Bandung, Kamis, 18 Juli 2019.
Ajam mengatakan, Kementerian Agama akan membangun embarkasi haji di Indramayu di atas lahan hibah pemerintah Indramayu seluas seluas 8 hektare, setara 76 ribu meter persegi di Lohbener, Indramayu. Asrama haji tersebut ditargetkan tuntas pembangunannya dalam lima tahun. “Multiyears, lima tahun,” kata dia.
Saat ini Kementerian Agama tengah mengusulkan dana tahap pertama untuk membangun asrama haji di Indramayu. Ajam mengaku, masih menghitung dana yang dibutuhkan untuk membangun asrama haji di tahap pertamanya. Total dana yang dibutuhkan untuk membangun tuntas asrama haji tersebut ditaksir lebih dari Rp 200 miliar. “Tahun 2020 hanya bisa membangun aula, gedung perkantoran, asrama, dan gudang. Pembangunan asrama bertahap,” kata Ajam.
Ajam mengatakan, asrama haji tahap pertama itu ditargetkan sudah bisa dipergunakan untuk jamaah haji yang akan berangkat dari bandara Kertajati di Majalengka pada tahun 2020. Tahap pertama, jamaah haji asal Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, Majalengka, Kuningan, dan Indramayu bisa berangkat haji dari bandara Kertajati. “Tahun 2020 itu hanya 7.006 orang,” kata dia.
Ajam mengatakan, Kementerian Agama berencana menerapkan sistem zonasi untuk pemberangkatan jamah haji. Sehingga memunginkan jamaah haji yang berasal dari sejumlah daerah di Jawa Tengah untuk berangkat dari Bandara Kertajati juga.
“Pemberangkatan haji akan dilakukan secara zonasi, jarak yang terdekat dengan embarkasi. Kertajati itu berdekatan dengan Jateng bagian barat, seperti Brebes, Tegal dan beberapa kabupaten/ktoa yang dekat dengan Kertajati. Kalau ke (embarkasi haji) Solo itu harus 7 jam (perjalanan), kalau ke Kertajati cukup 1 jam,” kata Ajam.
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, Bandara Kertajati belum dapat dipergunakan untuk pemberangkatan jamaah haji tahun ini. Bandara Kertajati akan dipergunakan untuk pemberangkatan jamaah haji pada tahun 2020. “Sudah diputuskan kemarin, tahun ini tidak jadi. Tapi tahun depan sudah tidak ada masalah lagi,” kata dia di Bandung, Kamis, 18 Juli 2019.
Uu mengatakan, Bandara Kertajati rencananya akan dipergunakan untuk pemberangkatan jamaah haji Jawa Barat kecuali sejumlah kota/kabupaten karena letaknya relatif jauh dari bandara tersebut. “Dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat hanya 6 kabupaten/kota yang tidak ke Kertajati, berarti (jamaah haji dari) 21 kota/kabupaten berangkat dari Kertajati, ditambah 6 kota/kabupaten dari Jawa Tengah,” kata dia.
AHMAD FIKRI