Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

CSIS Sarankan Kenaikan Harga BBM untuk Atasi Defisit Perdagangan

image-gnews
Petugas mengisi Premium ke tangki sepeda motor di salah satu SPBU di Jakarta, Rabu, 10 Oktober 2018. Kenaikan harga minyak dunia menyebabkan Pertamina menaikkan harga BBM non-subsidi, Pertamax, menjadi Rp 10.400 per liter, Pertamax Turbo Rp 12.250 per liter, Pertamina Dex Rp 11.850 per liter, Dexlite Rp 10.500 per liter, dan Biosolar Non-PSO Rp 9.800 per liter. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Petugas mengisi Premium ke tangki sepeda motor di salah satu SPBU di Jakarta, Rabu, 10 Oktober 2018. Kenaikan harga minyak dunia menyebabkan Pertamina menaikkan harga BBM non-subsidi, Pertamax, menjadi Rp 10.400 per liter, Pertamax Turbo Rp 12.250 per liter, Pertamina Dex Rp 11.850 per liter, Dexlite Rp 10.500 per liter, dan Biosolar Non-PSO Rp 9.800 per liter. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Departemen Ekonomi Politik Center for Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri berpendapat salah satu solusi mengatasi defisit neraca dagang adalah dengan menaikkan harga bahan bakar minyak atau BBM di dalam negeri.

Yose menyebutkan, defisit neraca perdagangan pada semester I tahun 2019 tercermin dari defisit impor migas yang terus mengalami kenaikan. Kondisi defisit impor migas ini juga akhirnya berimbas pada menurunnya impor nonmigas serta kinerja ekspor nonmigas. “Impor migas harus turun, caranya konsumsi dalam negeri harus turun," ucapnya, Rabu, 17 Juli 2019.

Lebih jauh Yose menjelaskan, selama ini impor minyak yang dilakukan tapi tak dibarengi dengan kenaikan harga BBM padahal harga minyak mentah sedang naik. Akibatnya defisit migas tambah memberatkan. 

"Kita sudah 15 tahun mengimpor minyak ketika harga minyak naik, harga BBM tidak naik, konsumsi membesar, impor pun membesar," kata Yose. Oleh karena itu ia mengusulkan pembenahan defisit perdagangan dengan menaikkan harga BBM domestik sebagai kompensasi impor minyak ketika harga minyak mentah naik.

Yose menyatakan menurunnya kinerja impor berbanding lurus dengan kinerja ekspor. Dia pun menilai hal itu menjadi wajar ketika kinerja ekspor nonmigas juga menurun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara impor migas sebagai permasalahan hulu yang berkontribusi paling besar pada penurunan ekspor impor sektor lain. “Jadi tidak bisa kalau impor yang kita tekan. Apalagi impor bahan baku, sementara kita mengharapkan ekspor kita naik,” kata Yose.

Sebelumnya Direktur Eksekutif Reforminer Institute Komaidi Notonegoro memperkirakan impor produk bahan bakar minyak (BBM) terus meningkat hingga kapasitas kilang nasional ditingkatkan. Menurut Komaidi, mustahil impor BBM terpangkas kalau kapasitas kilang milik PT Pertamina (Persero) belum ditingkatkan.

Komaidi mengatakan pertumbuhan impor BBM paling tidak terjadi hingga 2024, sampai rencana pengembangan dan pembangunan kilang Pertamina terealisasi. “Kapasitas kilang kita terbatas, di sisi lain kebutuhan produk yang naik. Sebenarnya, pertumbuhan permintaan kombinasi banyak faktor, yang utama adalah pertumbuhan ekonomi. Elastisitas pertumbuhan BBM setidaknya 1 persen - 2 persen per tahun,” katanya beberapa waktu lalu.

BISNIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Apa Itu Defisit APBN

17 jam lalu

Ilustrasi mata uang Rupiah. Brent Lewin/Bloomberg via Getty Images
Mengenal Apa Itu Defisit APBN

Menkeu mengungkapkan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 ditetapkan sebesar 2,29 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).


Paus Fransiskus Perintah Tinggalkan BBM Fosil, Para Uskup AS Menolak

18 jam lalu

Paus Fransiskus berbicara pada audiensi umum mingguan, di Vatikan, 22 November 2023. Vatican Media/Handout via REUTERS
Paus Fransiskus Perintah Tinggalkan BBM Fosil, Para Uskup AS Menolak

Menentang seruan Paus Fransiskus untuk melakukan aksi iklim, para uskup Katolik Amerika Serikat tetap kukuh pada bahan bakar fosil.


Aismoli Harap Revisi Insentif Konversi Motor Listrik jadi Rp 10 Juta Rampung Awal Desember

18 jam lalu

Motor listrik ECGO 3. (Foto: ECGO)
Aismoli Harap Revisi Insentif Konversi Motor Listrik jadi Rp 10 Juta Rampung Awal Desember

Aismoli berharap Kementerian ESDM segera menyelesaikan revisi aturan soal insentif konversi motor BBM menjadi motor listrik.


Jelang Libur Nataru, 516 Ribu Kiloliter Biosolar Tersalurkan di Sumsel

18 jam lalu

Ilustrasi SPBU Pertamina. ANTARA
Jelang Libur Nataru, 516 Ribu Kiloliter Biosolar Tersalurkan di Sumsel

Menjelang akhir tahun ini, PT Pertamina Patra Niaga telah menyalurkan Jenis BBM Tertentu atau JBT Biosolar mencapai lebih dari 516 ribu kiloliter.


Defisit APBN 2024 Didesain 2,29 Persen, Sri Mulyani Janji Pembiayaan Akan Terus Dijaga

19 jam lalu

Ilustrasi uang rupiah. Shutterstock
Defisit APBN 2024 Didesain 2,29 Persen, Sri Mulyani Janji Pembiayaan Akan Terus Dijaga

Sri Mulyani mengatakan defisit APBN 2024 ditetapkan sebesar 2,29 persen dari PDB.


Prabowo Janji Mau Setop Impor BBM Bila Terpilih jadi Presiden, Bagaimana Caranya?

1 hari lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyampaikan paparan dihadapan ribuan orang kepala desa dan pengurus Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia di GOR C-Tra Arena, Bandung, Jawa Barat, 23 November 2023. Prabowo Subianto bersama mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, menghadiri Rakerda Apdesi Jawa Barat yang dihadiri sekitar 5.000 orang kepala desa dan pengurus pemerintah desa. TEMPO/Prima Mulia
Prabowo Janji Mau Setop Impor BBM Bila Terpilih jadi Presiden, Bagaimana Caranya?

Capres nomor urut dua Prabowo Subianto berjanji akan menghentikan impor BBM jika terpilih menjadi presiden dalam Pemilu 2024. Bagaimana caranya?


Terkini: Gaji dan Tunjangan Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto, Janji Prabowo tentang BBM Dikritik

2 hari lalu

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto saat ditemui di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin 13 November 2023. ANTARA/Ilham Kausar
Terkini: Gaji dan Tunjangan Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto, Janji Prabowo tentang BBM Dikritik

Berita terkini: Gaji dan tunjangan Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto, janji Prabowo tentang BBM dikritik.


Prabowo Targetkan BBM 100 Persen Biofuel, Pengamat: Berpotensi Membingungkan Industri

2 hari lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyampaikan paparan dihadapan ribuan orang kepala desa dan pengurus Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia di GOR C-Tra Arena, Bandung, Jawa Barat, 23 November 2023. Prabowo Subianto bersama mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, menghadiri Rakerda Apdesi Jawa Barat yang dihadiri sekitar 5.000 orang kepala desa dan pengurus pemerintah desa. TEMPO/Prima Mulia
Prabowo Targetkan BBM 100 Persen Biofuel, Pengamat: Berpotensi Membingungkan Industri

Calon presiden Prabowo Subianto mengatakan akan menjadikan seluruh BBM berasal dari biofuel. Ini tanggapan pengamat.


Prabowo Janji Stop Impor BBM, Ekonom: Sulit Diwujudkan

2 hari lalu

Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menyampaikan pidato saat Konsolidasi TKD Prabowo - Gibran Provinsi Jawa Barat di The House Convention Hall, Bandung, Jawa Barat, Sabtu, 25 November 2023. ANTARA/M Agung Rajasa
Prabowo Janji Stop Impor BBM, Ekonom: Sulit Diwujudkan

Janji Prabowo Subianto untuk menghentikan impor BBM sulit diwujudkan karena produksi minyak Indonesia belum bisa penuhi kebutuhan di dalam negeri.


APBN Defisit Rp 700 Miliar, Ekonom: Fiskal Masih Aman tapi...

4 hari lalu

Ilustrasi uang rupiah. Shutterstock
APBN Defisit Rp 700 Miliar, Ekonom: Fiskal Masih Aman tapi...

APBN per Oktober 2023 tercatat defisit sebesar Rp 700 miliar atau 0,003 persen dari PDB. Bagaimana pendapat ekonom soal ini?