TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan dan CEO Inpex Corporation Takayuki Ueda menemui Presiden Jokowi untuk membahas soal revisi pengembangan Blok Masela di Istana Kepresidenan, Jakarta, hari ini.
Pemerintah telah menyetujui revisi rencana pengembangan proyek Lapangan Abadi Blok Masela di Maluku. Jonan mengatakan pemerintah dan Inpex melapor kepada Presiden bahwa persetujuan pemerintah terhadap pembangunan Blok Masela sudah diberikan.
"Jadi kami lapor, kami serahkan persetujuannya di hadapan Bapak Presiden," kata Jonan usai pertemuan dengan Jokowi, didampingi Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto, Selasa, 16 Juli 2019.
Sementara itu, Dwi menjelaskan bahwa Presiden Jokowi memberikan beberapa pesan khusus. Jokowi pertama-tama meminta Inpex komitmen terhadap kesepakatan yang tertuang dalam PoD. "Dan apa yang dipersyaratkan dalam persetujuan pak Menteri ESDM pada PoD itu," tutur Dwi.
Selain itu, Jokowi meminta agar pengembangan Blok Masela ini tetap menggunakan konten lokal dan mempekerjakan masyarakat setempat. Khusus untuk tenaga kerja lokal, Jokowi meminta mereka mendapatkan sejumlah pelatihan. "Jadi ada training untuk bisa meningkatkan kapabilitas tentu saja dari SDM setempat," kata Dwi.
Dwi juga mengatakan Presiden Jokowi menyambut gembira kerja keras pemerintah dan Inpex. Kendati negosiasi alot, pemerintah bisa menyelesaikan revisi rencana pengembangan Blok Masela.
Lebih jauh, Dwi mengatakan investasi proyek ini sangat besar dan berarti buat Indonesia. "Diharapkan Inpex komit dengan apa yang sudah tertuang di PoD (plan of development/rencana pengembangan) dan apa yang dipersyaratkan dalam persetujuan Pak Menteri ESDM pada PoD itu," ucapnya.
Dalam pengembangan proyek LNG Lapangan Abadi, Inpex diproyeksikan menghasilkan gas sebanyak 9,5 juta ton per tahun dalam bentuk LNG dan 150 juta kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/mmscfd) untuk gas pipa.
Pemegang Participating Interest di Blok Masela yaitu Inpex Masela Ltd. dengan porsi 65 persen dan Shell Upstream Overseas Services dengan 35 persen. Cadangan gas Lapangan Abadi di Blok Masela diperkirakan sebesar 18,54 TCF (sertifikasi Lemigas 2018) dengan rencana produksi (gross) 1.750 MMSCFD dengan plateau rate 20 tahun.
BISNIS